Apalagi bagi yang keranjingan muncul di media sosial, akan dirasuki oleh "penyakit" Fear of missing out (FOMO). Â Artinya, ada perasaan takut ketinggalan atau kehilangan momen, tren, informasi, atau peristiwa yang menarik.
Nah, uraian di atas maksudnya mempertegas arti penting ponsel bagi seseorang. Namun, demi punya ponsel jangan sampai melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Kisah berikut ini jangan sampai terulang lagi, yakni kisah seorang lelaki dengan inisial H (30 tahun) warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jatim.
H tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, berinisial S (50 tahun) lantaran diduga karena kecewa tak kunjung dibelikan ponsel.
H dikenal oleh warga sekitar sebagai seorang yang gemar mabuk-mabukan dan mengonsumsi barang terlarang. Sebelum melakukan aksinya, diduga H dalam keadaan mabuk.
Terkait kasus di atas , Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amrullah mengatakan bahwa berdasarkan laporan warga, pihaknya membenarkan ada pembunuhan, seorang wanita tewas di dalam rumahnya sendiri.
Jelas, peristiwa anak bunuh ibu, apapun alasannya, tidak dapat dibenarkan. Ini perbuatan terkutuk karena sosok ibu yang melahirkan anak-anaknya, selayaknya mendapat tempat terhormat.
Lebih miris lagi, pelakunya anak laki-laki yang sudah berusia 30 tahun. Ini usia dewasa yang seharusnya sudah mampu mencari nafkah sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H