Soalnya, China selalu kalah pada 3 laga sebelumnya, bahkan menjadi lumbung gol bagi tim lawan. Sebaliknya, Indonesia belum pernah kalah.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) pada sesi jumpa pers sebelum laga mengutarakan keyakinannya, bahwa Timnas Garuda akan menang.
Para pemain pun yakin. Mereka latihan dengan gembira seolah tanpa tekanan. Mereka memasuki lapangan dengan gagah berani. Mereka bermain menyerang dan mendominasi penguasaan bola.
Pengamat sepak bola yang diwawancarai beberapa stasiun televisi, juga haqqul yakin. Inilah saatnya Indonesia mendapat poin sempurna.
Masyarakat pun sangat yakin dan bersiap menyambut kemenangan, antara lain dengan nobar yang meriah di berbagai kota di tanah air.
Ternyata saudara-saudara, kita berduka karena akhirnya Timnas Indonesia ditundukkan China dengan skor 2-1.
Meskipun Indonesia tampil ganas dengan mengurung China di area pertahanan mereka, gol yang dinanti tak kunjung tiba. Baru di ujung laga lahir 1 gol yang memperkecil kekalahan.
Tampaknya, Indonesia kurang efektif kalau bermain menyerang. Justru, dengan model pertahanan yang kuat dan melakukan serangan balik, hasilnya lebih baik seperti saat menghadapi Bahrain.
Nasib Indonesia belum kiamat. Peluang masih terbuka lebar. Mungkin untuk meraih peringkat dua di grup, akan sangat berat. Tapi, untuk bercokol di peringkat 3 atau 4 kita sih optimis.
Seperti diketahui, peringkat 3 dan 4 di 3 grup (total ada 6 tim) akan dikelompokkan dalam 2 grup yang mana masing-masing grupnya berisikan tiga tim.Â
Dengan menggunakan format satu pertemuan, tim yang menempati posisi juara grup (A dan B) lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.