Lihatlah proses gol pertama Indonesia saat menghadapi Bahrain. Memang, sepanjang babak pertama hampir sepenuhnya Indonesia tertekan.
Namun, pada suatu momen di injury time babak pertama, ketika mendapat bola dari Mees Hilgers, Oratmangoen melepaskan tembakan jarak dekat yang tidak bisa dihalau oleh kiper Bahrain.Â
Timnas Indonesia pun sukses menyamakan kedudukan di pengujung babak pertama tersebut, sehingga skor sementara jadi 1-1.
Sedangkan gol yang dicetak oleh Rafael Struick di pertengahan babak kedua, jelas menunjukkan insting ganas striker yang dinantikan oleh Timnas Indonesia.Â
Rafael Struick sukses melepaskan tembakan terukur ke tiang jauh dalam sebuah skema serangan balik cepat, yang membaut kiper Bahrain melongo.
Sebetulnya, siapapun yang mencetak gol tidak menjadi masalah. Toh, yang penting hasil akhirnya.
Pemain belakang Rizky Ridho dan Jay Idzes, serta gelandang Tom Haye pernah melakukannya saat laga pada ronde kedua kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Tapi, mengingat tugas utama pemain depan adalah mencetak gol, maka tentu lebih afdol bila itu dilakukan pemain depan.
Penyerang "asli" Indonesia sendiri yang main di Liga 1, selama ini kalah subur ketimbang striker asing yang dikontrak sejumlah klub Liga 1.
Namun, sejak penyerang lokal tersebut mendapat sentuhan Yeom Ki Hun ketika bergabung di pemusatan latihan timnas, mereka mulai memperlihatkan taringnya.
Itulah yang ditorehkan Hokky Caraka, Dimas Drajat, dan Ramadhan Sananta, pada pertandingan di Liga 1 bulan September lalu.