Pada dekade 1930-an, saat Belanda masih menjajah Indonesia, ada seorang pemuda bernama Sukirman yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Sukirman mengadu nasib dengan merantau ke Batavia (Jakarta sekarang).
Perantauan Sukirman seakan memupus jejak sejarahnya di masa lalu, karena saat memutuskan merantau, ia sudah tidak punya siapa-siapa di kampungnya.
Apalagi, kemudian Sukirman bertemu jodohnya seorang gadis Betawi asli, anak Haji Ung. Haji Ung ini seorang tokoh masyarakat di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.Â
Setelah Sukirman menikah dan menetap di Jakarta, ia tinggal bersama keluarga istrinya. Sukirman kemudian lebih dikenal dengan nama Sueb.Â
Dari hasil perkawinannya dengan anak gadis Haji Ung ini, lahirlah putranya yang diberi nama Benyamin. Seperti diketahui, pada dekade 1970-an, Benyamin menjadi artis terkenal.
Ya, Benyamin S bisa disebut sebagai artis dengan multitalenta. Selain menjadi penyanyi khas lagu-lagu Betawi yang diciptakannya sendiri, ia juga sukses sebagai pelawak, bintang film dan produser film.Â
Tak heran jika banyak orang mengira Benyamin sebagai keturunan Betawi asli, karena memang dilahirkan dan dibesarkan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.Â
Selain itu, karena itu tadi, beliau sepanjang kariernya dikenal sebagai penyanyi khas Betawi. Dalam film-filmnya pun Benyamin sangat kental berdialek Betawi.
Jadi "S" di belakang nama Benyamin bisa kepanjangan dari Sueb atau Sukirman. Sebagai nama panggung, nama Sueb lebih terkenal daripada nama asli ayahnya.
Nah, Benyamin adalah ayah dari Rano Karno dalam serial televisi Si Doel Anak Sekolahan. Dalam sebuah dialog di film tersebut, Babe Si Dul melontarkan ucapan yang berharap kelak anaknya yang "tukang insinyur" itu bisa menjadi gubernur.
Dialog tersebut, dalam kenyataannya telah terwujud, karena Rano pernah menjadi Gubernur Banten. Tapi, mungkin Babe Dul lebih menginginkan anaknya jadi Gubernur Jakarta.