Agama Islam sangat menghargai pelaku usaha yang amanah. Bukankah Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang dikenal jujur, adil dan profesional.
Pemerintah Daerah juga memainkan peran yang besar, agar jajarannya hingga level kelurahan atau desa, aktif mengedukasi kepada kaum muda atau para remaja di tempat masing-masing.
Tak kalah penting, pelaku usaha kecil yang telah membuktikan kesuksesannya, diminta untuk mengisahkan perjuangannya sebagai sarana memotivasi yang lain.
Materi edukasi dimaksud antara lain yang mengajarkan kemandirian dan kreativitas, mendorong rasa ingin tahu, dan soal menata manajemen waktu dan prioritas.
Kemudian, juga mencakup kemampuan resolusi masalah, memberi pengalaman atau pendampingan berwirausaha, dan mendorong sikap pantang menyerah.
Harapannya, 4-5 tahun ke depan, semakin banyak pelaku usaha kecil yang naik kelas. Yang kecil jadi menengah dan yang menengah jadi besar.
Untuk itu, masalahnya tidak semata-mata modal. Diberi modal pun kalau tak punya entrepreneurship tidak akan naik kelas.
Banyak pelaku usaha kecil yang memulai bisnis dari keterpaksaan, atau tekanan keadaan karena terkena PHK. Padahal, mereka tanpa jiwa wirausaha.
Akibatnya, mereka tidak gigih dan juga tidak fokus. Misalnya, pada mulanya membuka usaha ayam goreng. Karena bangkrut, ganti jadi penjual sandal, bangkrut lagi ganti objek usaha lagi.
Jadi, selama ini banyak pelaku usaha kecil yang gagal, namun jumlahnya secara keseluruhan tetap bertambah karena ada lagi yang baru memulai usaha.
Menanamkan jiwa wirausaha dapat pula dinilai sebagai bagian dari investasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Secara makro, pelaku usaha harus sehat dengan pangan yang bernutrisi.Â