Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Tak Ada yang Abadi"-nya Ariel Noah, Untuk Ikang dan Jokowi

5 Oktober 2024   06:11 Diperbarui: 5 Oktober 2024   08:59 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikang Fawzi, foto dok. Kompas.com/Ady Prawira Riandi

Saya mengenal Ikang Fawzi, tapi pasti Ikang tak mengenal saya. Seperti juga saya mengenal sosok Jokowi yang per hari ini masih berstatus Presiden RI, tapi pasti Jokowi tidak mengenal saya.

Ya siapa lah saya ini, hanya seorang yang senang menulis dan mengisi hari-harinya dengan menyibukkan diri sebagai penulis freelance di Kompasiana.

Kalau saja saya seorang artis nasional atau politisi sukses yang jadi pengurus di partai politik besar, tentu Ikang dan Jokowi mengenal saya. 

Meskipun saya tidak punya hubungan apa-apa dengan Ikang, air mata saya tanpa terasa menetes melihat berita liputan televisi saat pemakaman istrinya tercinta, Marissa Haque (Icha). 

Ikang dengan suara bergetar melantunkan azan di liang kubur. Padahal, sebelumnya Ikang sempat pingsan empat kali, sesuai penuturan Addie MS, teman Ikang sejak SMA dan sama-sama sukses di dunia musik.

Tak bisa saya menjelaskan kenapa saya ikut-ikutan sedih. Yang saya spontan membayangkan adalah Ikang mungkin akan gamang, tak siap ditinggal istri tercinta yang jadi belahan jiwanya.

Pasangan Ikang-Icha telah 38 tahun menikah, tanpa dibumbui berita miring. Berbeda dengan beberapa teman artis se-angkatan mereka yang terlibat kawin-cerai, kawin lagi dan cerai lagi.

Tiba-tiba saya teringat grup band Noah dengan vokal Ariel yang merdu, mengalunkan lagi Tak Ada yang Abadi. Liriknya adalah sebagai berikut.

Tak kan selamanya tanganku mendekapmu

Tak kan selamanya raga ini menjagamu

Seperti alunan detak jantungku

Tak bertahan melawan waktu

Dan semua keindahan yang memudar

Atau cinta yang telah hilang

Tak ada yang abadi....tak ada yang abadi....tak ada yang abadi.....tak ada yang abadi...

Biarkan aku bernafas sejenak

Sebelum hilang

Tak kan selamanya tanganku mendekapmu

Tak kan selamanya raga ini menjagamu

Jiwa yang lama segera pergi

Bersiaplah para pengganti.

Tak ada yang abadi...tak ada yang abadi.

Apa yang ada di pikiran Nazril Ilham (Ariel) saat menciptakan lagu beserta liriknya seperti di atas, tentu saya tidak tahu.

Tapi, mohon maaf, perkenankan saya menafsirkan "Tak Ada yang Abadi" tersebut sebagai hal yang relevan dengan apa yang dialami Ikang saat ini.

Ketidakabadian, juga ketidaksempurnaan, berlaku pula untuk jabatan. Mudah-mudahan saya tidak keliru mengaitkannya dengan apa yang akan dialami Jokowi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun