Sikap wasit itulah yang membuat kubu Sulteng sangat kesal yang terbukti dari beberapa kali para pemainnya melancarkan protes.
Awalnya Sulteng unggul 1-0 yang bertahan hingga babak pertama usai. Di babak kedua, wasit dua kali mengeluarkan kartu merah, sehingga pada belasan menit terakhir, Sulteng bermain dengan 9 orang.
Nah, setelah itu terjadi hal yang menyulut emosi salah satu pemain Sulteng, yakni ketika wasit menunjuk titik putih karena menilai pemain Sulteng menjatuhkan pemain Aceh di area penalti.
Sontak pemain Sulteng nomor punggung 15 melancarkan bogem mentah ke wajah wasit. Saking kerasnya pukulan itu, wasit tersungkur dan awalnya diduga tidak sadar.
Mobil ambulans masuk ke lapangan, sementara semua pemain Sulteng ke pinggir lapangan, menolak keputusan wasit.
Syukurlah, wasit sekitar 10 menit kemudian bisa dibantu berdiri. Akhirnya pemain Sulteng bersedia melanjutkan pertandingan dengan 8 pemain, karena pemain yang memukul wasit diganjar kartu merah.
Siaran televisi (iNews) sudah diakhiri ketika permainan berlanjut. Dari berita di media daring, didapat informasi tendangan penalti untuk Aceh gagal membuahkan gol.
Tapi, setelah itu Aceh dapat hadiah penalti lagi dari wasit cadangan yang memimpin pertandingan, karena bola menyentuh tangan seorang pemain Aceh di kotak terlarang.Â
Kali ini, Aceh berhasil mencetak gol dan skor jadi 1-1. Saat babak tambahan akan dimainkan, Sulteng menyatakan menolak main.Â
Keputusan akhir, Aceh menang WO dan maju ke semifinal menghadapi Jawa Barat. Laga semifinal lainnya akan saling berhadapan Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.
Semoga pada laga-laga berikutnya hingga partai final, pertandingan bisa berjalan lancar dan aman, dan yang terpenting semua pihak menunjung tinggi nilai sportivitas atau fair play.