Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pergeseran Fungsi Mal, Bukan Pusat Belanja tapi Pusat Kuliner

3 September 2024   07:02 Diperbarui: 3 September 2024   07:10 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi food court di mal|dok. shutterstock, dimuat Kompas.com

Mayoritas responden mengaku mengunjungi mal yang lokasinya berdekatan dengan rumah dan suasana mal yang nyaman. Alasan lainnya adalah produk lengkap atau outlet beragam, dan adanya promo menarik yang ditawarkan oleh pihak mal.

Jelaslah, yang sekarang menghidupkan mal adalah food court, arena permainan anak-anak, dan bioskop. Bukan lagi counter pakaian dan supermarket, karena banyak orang memilih belanja secara online.

Di hari-hari tertentu, mal juga menjadi tempat pameran, tempat bertemu artis dengan penggemarnya, dan tempat event khusus lainnya. 

Tapi, area mal yang konsisten setiap hari ramai, adalah area untuk makan-makan. Memang, bagi kalangan yang punya dana sangat terbatas, tidak akan makan di mal, karena harganya lebih mahal ketimbang di kios pinggir jalan.

Lalu, apakah mereka yang punya uang tidak bosan sering-sering makan di mal? Kebosanan makan di mal relatif jarang terjadi, karena demikian beragamnya pilihan yang ada. Tentu, apa yang dimakan bisa silih berganti.

Ada yang bergaya kafe, yang menawarkan kopi dan minuman ringan, juga aneka makanan ringan. Di sini banyak anak muda yang ngopi-ngopi cantik sambil sibuk bekerja dengan laptop.

Untuk makan "berat", tersedia banyak sekali pilihan, baik makanan tradisional maupun asing (Amerika, Eropa, Jepang, Korea, Timur Tengah, Thailand, Malaysia, dan sebagainya).

Adapun mal yang  saya sukai, juga mempertimbangkan adanya musala yang luas dan nyaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun