Kisah kelahiran bayi kembar, sebetulnya kisah biasa saja. Tapi, kebanyakan bayi kembar tersebut adalah kembar dua. Rata-rata di suatu desa atau kampung, paling tidak terdapat satu pasang anak kembar.
Tapi, kalau kembar tiga atau lebih, boleh dikatakan agak langka. Apalagi, seperti yang baru-baru ini terjadi di Indramayu, Jawa Barat, ketika seorang istri melahirkan bayi kembar lima.
Pada tanggal 7 Juli 2024, perempuan bernama Nuraeni (32 tahun) yang merupakan istri dari Warsilah (39 tahun), warga Desa Bodas, Kecamatan Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, melahirkan lima bayi kembar di RSUD Indramayu.Â
Kelima bayi tersebut dilahirkan dengan metode caesar, yang terdiri dari 1 bayi laki-laki dan 4 bayi perempuan. Adapun berat masing-masing bayi berbeda-beda, mulai dari 1000 gram hingga 1900 gram.Â
Menurut pihak rumah sakit, sang ibu sudah mengetahui bahwa terdapat tiga janin dalam kandungannya saat usia kehamilan baru sekitar 4 bulan.
Namun, mungkin di luar perkiraan pasangan yang berbahagia itu, jumlah janin bertambah menjadi 5, seiring bertambahnya usia kehamilan.Â
Kasus di atas, baru-baru ini viral di media sosial, karena tergolong unik dan pertama kali terjadi di Indramayu. Bahkan, di daerah lain pun juga sangat jarang terjadi kelahiran bayi kembar sebanyak itu.
Di Indoenesia, tidak didapat informasi tentang bayi kembar berapa yang menjadi rekor. Di Surabaya pernah juga lahir bayi kembar 5 pada tahun 2015. Mungkin kembar 5 ini yang jadi rekor di Indonesia.
Tapi, untuk rekor dunia, tercatat pernah terjadi kelahiran bayi kembar sepuluh di Afrika Selatan. Awalnya, hingga tahun 2021 yang menjadi rekor dunia adalah bayi kembar 9.
Seorang wanita Mali bernama Halima Cissé melahirkan bayi kembar sembilan. Cissé, yang awalnya dikira mengandung tujuh bayi, berhasil melahirkan sembilan bayi melalui operasi sesar pada 6 Mei 2021, setelah mengandung selama 30 minggu.
Persalinan Halima menjadi momen yang menegangkan bagi tenaga medis di tempatnya bersalin. Dalam rangka menangani persalinan yang teramat langka ini, perlu 10 dokter dan 25 paramedis yang dikerahkan ke ruang operasi.
Kehadiran sembilan bayi ini cukup mengejutkan bagi Halima dan suami, yang dirasakan mereka sebagai berkah yang luar biasa.
"Tuhan memberi kami anak-anak ini. Tuhan yang memutuskan apa yang akan terjadi pada mereka. Saya tidak khawatir sama sekali. Ketika Yang Maha Kuasa melakukan sesuatu, Dia tahu alasannya," kata sang suami.Â
Melahirkan bayi kembar banyak, tentu banyak pula konsekuensinya. Kata orang banyak anak, banyak rezeki. Ya, siapa tahu, masing-masing anak akan membawa keberkahan dalam keluarga.
Rekor Halima tidak bertahan lama, karena kemudian seorang ibu asal Afrika, Gosiame Thamara Sithole memecahkan rekor baru dalam Guinness, dengan melahirkan bayi kembar sepuluh.
"Ada tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Saya bahagia. Saya emosional. Saya tidak bisa bicara banyak," kata suaminya, Teboho Tsotetsi.
Lebih mengejutkan lagi karena dari sepuluh bayi yang dilahirkan, lima bayi lahir melalui proses persalinan normal. Adapun lima bayi lain harus dilahirkan melalui proses operasi caesar.
Melahirkan itu sendiri, meskipun bukan melahirkan bayi kembar, sudah merupakan kebahagiaan bagi si ibu. Maka, bisa dibayangkan betapa bahagianya melahirkan bayi kembar yang sehat dan si ibu pun sehat.
Namun, tentu kerepotan orang tua yang punya bayi kembar banyak akan berlipat ganda sesuai dengan jumlah kembarnya. Termasuk pula berlipat gandanya uang yang harus dikeluarkan untuk keperluan bayi-bayi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H