Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Chaos di Bangladesh dan Inggris, Ingat Indonesia 1998

12 Agustus 2024   07:02 Diperbarui: 12 Agustus 2024   07:28 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, ketika pandemi berakhir, pabrik tekstil di Bangladesh masih mengalami kesulitan dan hingga sekarang belum kembali normal.

Sosok Muhammad Yunus yang dikenal secara internasional, mudah-mudahan mampu mengendalikan situasi secepat mungkin.

Yunus yang telah berusia 84 tahun dan peraih Nobel Perdamaian itu, dipercaya sebagai Penjabat Perdana Menteri yang bertugas untuk sementara hingga terpilihnya pemimpin hasil pemilu.

Agar pemilu terlaksana, Yunus harus memulihkan ketertiban dan keamanan, sehingga kondusif bagi bergeraknya perekonomian, setelah PM Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri ke India.

Bagi Indonesia, pelajaran yang dapat dipetik adalah agar pergantian kepemimpinan bisa dilakukan dengan cara demokratis. Jangan lagi kita mengulangi chaos 1998.

Bahwa daya beli masyarakat menurun dan pengangguran meningkat yang dialami oleh banyak negara, juga terjadi di Indonesia.

Tapi, ada hal penting yang perlu ditangani dengan baik dan hati-hati, karena sangat sensitif, yakni soal disparitas atau kesenjangan.

Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi paling krusial. Makanya, kita jangan pernah terpancing dengan isu SARA.

Pemerintah perlu sigap menjawab bila muncul keresahan atau ketidakpuasan di masyarakat kelas menengah ke bawah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun