Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenapa Wantimpres Dihapus dan DPA Kembali Hidup?

29 Juli 2024   07:10 Diperbarui: 29 Juli 2024   07:13 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi logo DPA|dok. foto: ist, dimuat gardaindonesia.id

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) merupakan lembaga pemerintah yang eksistensinya relatif belum lama, yang dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006.

Tugasnya adalah memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang Undang Dasar 1945.

Sejak 2019 hingga saat ini yang menjadi Ketua Wantimpres adalah Wiranto, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2016-2019).

Wantimpres merupakan pengganti Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang dulu keberadaannya dinilai kurang efektif dalam melaksanakan tugasnya sebagai organ penasehat.

Namun, secara struktur kenegaraan, Wantimpres bukan lembaga tinggi negara seperti yang dulu disandang DPA. 

Nah, sekarang masalah yang sama muncul lagi, yakni munculnya penilaian belum optimalnya peranan Wantimpres, sehingga DPR akan merevisi dasar hukumnya.

Majalah Tempo edisi 21 Juli 2024 memberitakan bahwa Badan Legislasi DPR telah menyetujui rencana revisi Undang-Undang terkait Wantimpres di atas.

Dalam draf revisi, nantinya nama Wantimpres akan diubah menjadi DPA. Jadi, apakah itu bisa diartikan DPA akan hidup kembali dan Wantimpres akan dihapus?

Kalau dugaan di atas betul, maka bisa jadi ada kaitannya dengan akan berakhirnya masa jabatan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia.

DPA merupakan lembaga negara yang sudah ada sejak sebelum reformasi, bahkan menjadi salah satu lembaga penting yang disahkan setelah Indonesia merdeka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun