"Kalau hanya sekelas Sohibul Iman, di PKB juga banyak," demikian pernyataan salah seorang petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ditayangkan Metro TV pada Selasa sore (23/7/2024).
Konteks pernyataan di atas terkait dengan pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang sesuai jadwal akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang.
Dalam hal ini, baik PKB maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama-sama berkeinginan mengusung Anies Baswedan, yang sudah berpengalaman sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Lagi pula, Anies Baswedan meraih posisi teratas dalam survei elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga, termasuk yang baru-baru ini dirilis oleh Tim Litbang Kompas.
Tidak hanya PKB dan PKS, ternyata Partai Nasdem telah menyatakan dukungannya terhadap Anies Baswedan. Klop sudah, ketiga partai ini sebelumnya juga mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada pilpres yang lalu.
Ternyata, kegagalan di pilpres tidak otomatis meredupkan sinar Anies. Buktinya, ketiga partai di atas tetap setia, meskipun levelnya turun dari pilpres ke pilgub.
Di antara ketiga partai tersebut, PKS punya kedudukan strategis karena menjadi pemenang dalam pemilihan legislatif (pileg) DKI Jakarta, pada 14 Februari lalu.
Walaupun begitu, kursi yang didapat PKS di DPRD DKI Jakarta belum cukup untuk mengusung calon gubernur secara sendirian. PKS tetap memerlukan partai lain.
Nah, masalahnya, PKS dengan penuh percaya diri telah menyatakan kadernya sendiri, Sohibul Iman, yang dicalonkan sebagai wakil gubernur pendamping Anies Baswedan.
Penunjukan Sohibul Iman itulah yang dikomentari petinggi PKB seperti yang ditulis di bagian awal artikel ini.