Rata-rata mereka memanfaatkan promo dengan diskon besar, sehingga uang yang mereka keluarkan sangat rendah.Â
Sebagian dari rombongan turis tersebut berwisata sebagai bonus dari manajemen pabrik tempat mereka bekerja.
Mereka menginap di budget hotel. Namanya juga budget hotel, tentu fasilitasnya tidak selengkap hotel berbintang seperti biasanya. Makanan untuk sarapan sebagai misal, jumlahnya telah diukur dengan memakai prinsip efisiensi.
Namun, tingkah sebagian turis malah seperti tidak beretika. Seorang tour guide bercerita betapa pusingnya ia mengurus turis berkantong tipis tapi banyak lagak itu.
Mereka sarapan di hotel dengan mengambil makanan yang melebihi kapasitas orang normal, dan sebagian dibungkus pakai tisu untuk di perjalanan.Â
Tingkah mereka yang kebablasan itu tentu menimbulkan pertengkaran dengan pihak keamanan hotel. Parahnya, ketika ditegur mereka pura-pura tidak mengerti bahasa Inggris.
Untuk menghemat pengeluaran, ada yang minum air kran yang sebetulnya belum layak minum. Kalau nanti mereka sakit perut, akibatnya bisa fatal, tidak saja bagi mereka, tapi mungkin juga bagi citra Indonesia.
Tidak sedikit pula turis yang mencuri atau melakukan tindak pidana lain di Bali. Mereka bisa disebut sebagai turis kere. Kasus yang baru saja terjadi menimpa seorang warga Rusia, berinisial MK.
MK babak belur dihajar massa setelah ketahuan hendak merampas mobil milik warga di Jalan Simpang Tiga Yeh Pulu, Banjar Goa, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (2/9/2024) kemarin.Â
Kepala Satuan Reserse Kriminalisasi Polres Gianyar AKP M Gananta mengatakan, turis pria itu masih belum bisa dimintai keterangannya lantaran masih menjalani perawatan medis.Â
"Saat diserahkan ke sini kemarin dalam keadaan banyak memar-memar dan luka lecet karena yang bersangkutan kabur dan dihajar massa," kata M Gananta (Kompas.com, 3/9/2024).