Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Hijrah dan Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup

7 Juli 2024   07:11 Diperbarui: 7 Juli 2024   07:11 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. nu.or.id

Mungkin banyak yang tidak menyadari, bahwa hari ini, Minggu 7 Juli 2024, merupakan hari datangnya Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriyah.

Soalnya, tanpa ada hari besar pun, hari Minggu memang hari libur. Misalnya tahun baru Islam ini jatuh di hari selain Sabtu -Minggu, tentu lebih banyak orang yang menyadarinya.

Nah, ada baiknya pada hari ini kita merenung sejenak untuk memahami apa makna perayaan 1 Muharram dan apa makna yang harus kita ambil hikmahnya.

Tahun hijriyah dimulai dari bulan Muharram dengan mengambil momentum hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.

Proses hijrah ini dalam rangka mendapatkan tempat berdakwah yang baru, dan juga diartikan sebagai upaya memisahkan yang hak dan yang batil.

Penetapan sistem yang dipakai dalam penanggalan kalender Islam itu terjadi di era Khalifah Umar bin Khattab.

Tentu, sekarang ini makna hijrah tidak lagi diartikan sebagai berpindah secara fisik dari suatu tempat ke tempat lain.

Makna hijrah yang kontekstual adalah upaya untuk melakukan perubahan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi dibanding masa lalu kita.

Kata hijrah sendiri merupakan kata yang makin populer sejak belasan tahun terakhir ini, seiring dengan munculnya banyak ustaz dan ustazah milenial.

Hanya saja, banyak orang yang mengartikan hijrah sekadar mengubah penampilan menjadi lebih islami, misalnya dengan berhijab bagi perempuan.

Ada juga yang memindahkan rekening banknya dari bank konvensioal ke bank yang berlabel syariah. Bahkan, tak sedikit pekerja bank konvensional menutuskan untuk resign.

Hal di atas tentu baik, tapi harus dilandasi oleh niat yang lurus, yakni untuk bertobat dan menjadi orang yang bertakwa.

Ciri-ciri orang yang berhijrah adalah selalu berupaya menebar kebaikan dan selalu berupaya adil dalam menyikapi masalah. 

Kita harus pula bertoleransi pada orang yang berbeda pendapat. Artinya, kita jangan merasa terancam dengan perbedaan. Jangan merasa yang paling benar dan yang berbeda sebagai sesat.

Jadi, orang yang berhijrah mesti menghindarkan dirinya dari kesombongan dan perasaan paling suci. 

Intinya, kita petik makna perayaan 1 Muharram 1446 H ini untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidup kita, baik dari sisi material, intelektual, dan terutama sisi spiritualnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun