China pada laga terakhir kalah dari tuan rumah Korea Selatan 1-0. Masih pada hari yang sama, beberapa saat setelah kekalahan China, Thailand menang 3-1 atas Singapura.
Dengan skor dua pertandingan tersebut, pada klasemen akhir grup C, China berada di posisi kedua. Poinnya sama dengan Thailand, selisih gol pun sama. Tapi, secara head to head, China unggul atas Thailand.
Jadi, kalau penjaga gawang kawakan Singapura yang telah berusia 40 tahun ini kebobolan 1 gol lagi, China gagal melaju ke babak berikutnya.
Sebetulnya, yang jadi pahlawan bagi tim China tentu juga bukan Hassan saja. Pemain China sendiri juga tampil bagus sehingga hanya kebobolan 1 gol dari Korea.
Pencetak gol Singapura satu-satunya ke gawang Thailand juga berkontribusi bagi kelolosan China.Â
Namun, perlu diakui, yang sangat berkesan bagi pendukung China adalah penampilan Hassan yang boleh dibilang memukau.
Timnas Indonesia pernah meraskan betapa sulitnya mencetak gol ke gawang Singapura yang dijaga Hassan pada babak semifinal Piala AFF akhir Desember 2021.
Kembali ke banjir hadiah yang diterimanya, Hassan menyatakan tidak berhak menggunakan uang tersebut.
Memang, sudah tugasnya sebagai kiper untuk menghadang serangan lawan demi negaranya sendiri, meskipun hal itu dianggap membantu negara lain.
Makanya, yang yang diterima Hassan dari suporter China akan disalurkannya sebagai donasi untuk badan-badan amal.
Begitulah sepak bola, selalu ada drama di luar lapangan hijau yang tak kalah menarik.