Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jika Pemilik Dana Jumbo Hengkang ke Bank Sebelah

10 Juni 2024   05:39 Diperbarui: 10 Juni 2024   05:39 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammadiyah adalah ormas Islam yang sangat terkemuka di Indonesia. Meskipun dari sisi jumlah pengikutnya tidak sebanyak ormas Nahdlatul Ulama (NU), namun inilah ormas terkaya di negara kita.

Bahkan, timesindonesia.co.id (19/11/2023) menyebutkan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang terkaya di dunia.

Betapa tidak, di lingkungan Muhammadiyah terdapat 172 perguruan tinggi, 122 rumah sakit, 231 klinik, 5.345 sekolah, 440 pesantren, dan sebagainya.

Tercatat pula 20.465 unit aset wakaf dan sedikitnya lahan seluas 214.742.677 m2, yang merupakan kekayaan Muhammadiyah.

Bisa dibayangkan, total aset Muhammadiyah mungkin tidak kalah dengan aset perusahaan raksasa milik konglomerat yang dikenal sebagai orang terkaya.

Dari kacamata pihak perbankan, perusahaan dan organisasi yang punya dana jumbo, jelas terlihat sangat seksi dan menjadi rebutan.

Pejabat bank tak segan-segan melakukan lobi-lobi agar organisasi super kaya itu menyimpan dana di banknya.

Bagaimana tidak menggiurkan? Jika selama ini, untuk meraih 10.000.000 penabung yang masing-masing menyimpan dana Rp 1 juta, bank perlu bikin promo yang gencar dengan hadiah yang menarik.

Coba hitung, akumulasi dana dari penabung recehan tersebut adalah Rp 10 triliun yang dihimpun dengan susah payah.  

Di lain pihak, hanya dengan melakukan lobi-lobi, biasanya diikuti pula dengan presentasi, Rp 10 triliun bisa digaet bank dari satu perusahaan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun