Maskapai Singapore Airlines (SIA) merupakan maskapai yang terkenal dengan sistem pengamanan yang baik, selain juga memiliki standar pelayanan penumpang yang prima.Â
Namun, meskipun jarang terjadi, ada juga kejadian yang tidak diharapkan menimpa maskapai dari negara tetangga tersebut.
Itulah yang terjadi pada Selasa (21/5/2024) petang. Pesawat SIA yang tengah dalam perjalanan dari London ke Singapura terpaksa mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand.
Langkah tersebut harus dilakukan pilotnya karena sebelumnya mengalami turbulensi parah di atas Laut Andaman. Akibatnya, 1 penumpang meninggal dan 30 orang luka-luka.
Menurut berita Kompas.com (22/5/2024), turbulensi parah tersebut berupa penurunan ketinggian secara drastis, dari semula 37.000 kaki ke ketinggian 31.000 kaki dalam waktu cepat.
Jika dihitung dalam meter, penurunan ketinggian mendadak itu sekitar 1.900 meter. Karena bandara besar terdekat dari lokasi turbulensi berada di Bangkok, di sanalah dilakukan pendaratan.
Dalam foto-foto yang beredar di media massa terlihat kondisi yang porak poranda. Barang penumpang berjatuhan dari kabin dan makanan untuk penumpang berserakan.
Penumpang yang luka-luka diperkirakan ketika terjadi turbulensi tidak sedang memakai seat belt, atau memakainya tapi tidak terpasang dengan baik.
Adapun seorang penumpang yang meninggal dunia diduga karena mengalami serangan jantung. Karena itulah, mengacu pada prosedur penerbangan, dilakukan pendaratan darurat.
Nah, bagi penumpang maskapai penerbangan apapun, ada pelajaran penting yang dapat dipetik dari musibah di atas.
Penumpang jangan menganggap enteng peranan seat belt. Alat ini tetap perlu digunakan kendati dalam kondisi penerbangan yang tenang dan nyaman.Â
Turbulensi tidak hanya muncul pada penerbangan yang dihantam angin badai. Ada juga yang terjadi pada udara jernih, sehingga pilot tidak sempat meminta penumpang mengenakan sabuk pengaman.
Tanpa sabuk pengaman, penumpang bisa saja terlempar ke langit-langit atau terbentur kabin bagasi yang mengakibatkan luka-luka.
Bisa pula penumpang tersungkur ke lantai atau terlempar ke lorong. Bahkan, penumpang yang sedang di toilet bisa mengalami cedera yang fatal.
Jadi, meskipun tanda penumpang boleh melepaskan sabuk pengaman telah dinyalakan, kalau tidak bermaksud ke toilet, penumpang akan lebih aman bila tetap menggunakan seat belt.