Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Langkanya Keteladanan, Omong Kosong Pendidikan Karakter

28 Mei 2024   07:25 Diperbarui: 28 Mei 2024   07:25 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kecelakaan bus saat study tour yang dilakukan rombongan dari salah satu SMA di Depok, Jawa Barat, menimbulkan pro dan kontra tentang pelaksanaan kegiatan sejenis yang dilakukan banyak sekolah.

Terlepas dari kasus kecelakaan bus tersebut, ada kesan yang ditangkap masyarakat bahwa sekolah diuntungkan dengan adanya acara study tour.

Guru-guru yang ikut study tour tidak perlu membayar, karena dari kontribusi per pelajar kemungkinan sudah dilebihkan, agar cukup untuk membiayai guru pendamping.

Bahkan, ada dugaan, dari pihak perusahaan bus yang digunakan, ada cashback untuk sekolah. Jadi, pemilihan bus antara lain dengan mempertimbangkan besarnya cashback itu.

Kalau dugaan tersebut benar, jelas faktor idealisme yang jadi pegangan guru dalam bertindak atau dalam memutuskan sesuatu, mulai luntur.

Itu baru dilihat dari satu kasus saja. Belum lagi kalau dibahas saat penerimaan murid baru, ada saja isu "permainan" bermunculan dalam percakapan antar orang tua murid.

Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam sebuah rilisnya tertanggal 18 September 2023 mencatat terdapat 76 dari 242 kasus korupsi pendidikan yang ditindak penegak hukum, terjadi di sekolah. 

Kasus di sekolah itu 18 persen berbentuk pungli. Hal ini bisa terjadi saat penerimaan peserta didik baru, saat menjelang ujian, dan saat kenaikan kelas.

Demikian pula pemungutan uang untuk pembelian pakaian seragam, buku, praktikum, menebus surat keterangan lulus, dan sebagainya dengan harga yang tidak wajar, bisa disebut pungli.

Menurut ICW, angka 76 kasus itu terdengar tidak banyak, karena pungli di sekolah seringkali tidak terungkap atau tidak sampai ke meja penegak hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun