Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Biasakan Berpendapat, Jangan Minta Arahan Atasan Melulu

16 Mei 2024   06:22 Diperbarui: 16 Mei 2024   06:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mohon arahan Bapak" merupakan kalimat yang cukup sering ditemukan dalam birokrasi di negara kita, termasuk juga di berbagai perusahaan milik negara.

Di satu sisi hal tersebut bisa dianggap positif, sebagai cermin budaya menghormati atasan. Budaya kita tidak sama dengan negara-negara barat yang biasa saja memanggil "you" ke atasan.

Di Indonesia, kata "bapak" terasa lebih tinggi derajatnya ketimbang "pak". "Bapak" ditujukan pada orang yang posisi jabatannya lebih tinggi, sedangkan "pak" lebih bersifat umum.

Namun, di sisi lain, hal itu bisa dipandang negatif karena ada aroma feodalisme. Seperti ada unsur "menghamba" dan sekaligus untuk mengambil hati atasan.

Selain itu, bisa pula mencerminkan anak buah yang tidak kreatif, seakan tak tahu bagaimana menindaklanjuti suatu masalah, dan sedikit-sedikit minta arahan atau petunjuk dari atasan.

Kalimat "mohon arahan bapak" (jika yang jadi pimpinan seorang wanita, tentu "mohon arahan ibu") sering muncul, baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk nota dinas.

Jika kalimat mohon arahan tersebut muncul di akhir laporan, setelah sebelumnya didahului oleh uraian permasalahan dan usulan solusinya, ini hal yang baik.

Tapi kalau hanya melaporkan masalah yang terjadi, setelah itu langsung mohon arahan atasan, hal ini mungkin pertanda kemalasan berpikir atau tidak kreatif.

Barangkali ada bawahan yang berpikir, buat apa capek-capek berpikir, toh akhirnya apa yang jadi kemauan atasan juga yang akan dilakukan.

Padahal, staf yang mampu memberikan beberapa alternatif solusi akan lebih disukai atasan, sehingga punya peluang untuk lebih cepat dipromosikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun