Dari keluhan keponakan itu, ia mohon didoakan agar kuat bertahan di tahun pertama. Pada tahun kedua, karena sudah ada adik angkatannya, ia tak lagi kena perundungan.
Intinya, senior lazim saja menyuruh peserta PPDS mengerjakan hal yang tak berkaitan kegiatan perkuliahan, sehingga menimbulkan kerugian uang, tenaga, waktu, dan munculnya tekanan mental.
Ada perbedaan antara perundungan di Sekolah Kedinasan dengan yang di kedokteran spesialis. Dari sisi siksaan fisik, di sekolah kedinasan sangat kentara, hingga menimbulkan korban jiwa.
Pada PPDS, kerugian materi lebih menonjol, mungkin dianggap para pesertanya dari kalangan orang berpunya semua. Padahal, ada yang karena dapat bantuan Pemda seperti pengalaman adik saya.