Tapi, Â bagaimanapun kondisi keuangan Anda, kalau selama ini bergaya hidup konsumtif, termasuk selama Ramadan dan lebaran yang lalu, sebaiknya jangan lagi diteruskan.
Masalahnya, gaya hidup konsumtif terkadang dilakukan tanpa disadari. Misalnya, mereka yang dulu di rumah terbiasa memasak makanan sendiri, kemudian beralih menjadi ketagihan memesan makanan secara online.Â
Demikian pula mereka yang sebetulnya belum berniat membeli pakaian, karena ada iklan di media sosial, tiba-tiba membeli pakaian pakaian secara online.
Gaya hidup suka nongkrong di kafe ngopi-ngopi cantik bersama teman-temannya, ini juga contoh gaya hidup konsumtif. Semua itu membutuhkan dana yang lebih besar ketimbang mereka yang bergaya hidup sederhana.
Pola hidup konsumtif semakin tidak terkendali, bila seseorang terpancing dengan tawaran berbelanja dengan cara paylater.
Misalnya, tiba-tiba di gawai seseorang muncul notifikasi yang menuliskan; "Selamat anda beruntung, limit Anda berbelanja Rp 10 juta tanpa perlu membayar sekarang."
Nah, kalau si penerima pesan segera menghabiskan limit tersebut, ia telah terjebak. Bila nanti tak kuat membayar saat ditagih, ada yang terjerumus dengan meminjam lagi ke pinjol.Â
Kesimpulannya, hentikan gaya hidup konsumtif. Apalagi, bagi mereka yang penghasilannya sangat terbatas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H