Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ajarkan Anak Literasi Keuangan dari Salam Tempel Lebaran

15 April 2024   06:11 Diperbarui: 15 April 2024   06:27 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Kredit Pintar, dimuat Kompas.com

Anak-anak panen uang selama lebaran, yang diterimanya dalam bentuk salam tempel dari saudara dan kerabatnya yang bertemu saat bersilaturahmi.

Lebaran betul-betul jadi momen yang dinantikan oleh semua anak-anak. Mereka menghitung uang yang didapat dan merasa jadi orang "kaya", karena jumlahnya jauh di atas uang jajan hariannya.

Tapi, bagi orang tua yang membebaskan anak-anaknya untuk berbelanja apapun yang disukainya, uang yang banyak dalam hitungan beberapa hari sudah ludes.

Sangat disayangkan kalau uang salam tempel lebaran habis tak berbekas karena dibelikan petasan dan kembang api. Atau, untuk menikmati berbagai permainan berbayar di mal atau di tempat lainnya.

Jika dipakai untuk membeli pakaian atau buku pelajaran, masih ada manfaatnya. Akan lebih bermanfaat lagi jika ditabung. Sehingga, suatu saat ketika ada keperluan yang terkait dengan pendidikan, uang tersebut bisa digunakan.

Inilah saat yang tepat bagi anak-anak untuk belajar dan terlibat langsung dalam soal literasi keuangan. Maksudnya, anak harus tahu dan terampil dalam mengelola uang secara baik.

Mengenal konsep uang dan nilainya, termasuk juga tentang uang masuk (sumber dana) dan uang keluar (penggunaan dana), sudah bisa dimulai penjelasannya kepada anak, tentu dengan bahasa yang sederhana.

Dengan uraian yang gamblang pula, sebaiknya orang tua menjelaskan hal-hal yang terkait dengan literasi keuangan berikut ini:

Pertama, tidak boros ketika punya banyak uang. Kemudahan berbelanja secara online dan terlalu sering muncul iklan di layar hape seseorang, sangat mungkin menggoda anak-anak dan remaja untuk boros.

Kedua, ketika lagi menerima uang seperti saat lebaran, bagi anak yang gemar menabung pasti yang otomatis terpikir olehnya adalah menambah tabungannya.

Biasanya anak-anak punya celengan di rumah. Tapi, banyak juga anak yang sudah dibuatkan rekening tabungan di bank yang diurus oleh orang tuanya.

Ketiga, tabungan tersebut boleh saja digunakan, namun terbatas untuk hal yang memang penting. Contohnya membeli buku atau peralatan yang dibutuhkan untuk pendidikannya.

Seorang anak, apalagi yang sudah remaja, sebaiknya sudah tahu apa perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan perlu dipenuhi, tapi keinginan seperti yang terkait untuk sekadar bersenang-senang, sebaiknya dilakukan sesekali saja.

Keempat, penggunaan tabungan, termasuk yang berasal dari salam tempel lebaran, juga baik bila berkaitan dengan semangat berbagi kepada orang yang kurang beruntung.

Bagiamana seorang anak mengelola uangnya hingga ia memasuki usia remaja, akan menjadi karakternya kelak saat dewasa.

Ketika masih remaja sudah boros dengan menghabiskan uangnya pada hal-hal yang bersifat konsumtif demi penampilan atau sekadar berhura-hura, biasanya akan terbawa sampai nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun