Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sakit Asam Lambung Kronis, Lansia Nekat Tetap Berpuasa

18 Maret 2024   10:52 Diperbarui: 18 Maret 2024   10:55 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang teman saya yang usianya sudah hampir 62 tahun, yang menurut standar di Indonesia sudah tergolong lanjut usia (lansia). Standar lansia di negara kita di atas 60 tahun.

Secara penampilan sehari-hari, teman saya masih terlihat gagah. Ia bahkan kuat berjalan kaki sejauh 5 kilometer, sesuatu yang bagi saya terasa berat.

Tapi, dalam urusan melakukan ibadah puasa, alhamdulillah saya merasa lebih beruntung ketimbang teman saya itu.

Saya relatif tidak punya kendala yang berat untuk menahan haus dan lapar dari waktu subuh hingga masuknya waktu magrib.

Namun, teman saya sebetulnya disarankan oleh dokter untuk tidak berpuasa karena ia menderita penyakit asam lambung yang sudah kronis.

Bahkan, pada Ramadan tahun lalu, ia dengan sangat terpaksa tidak berpuasa selama 4 hari. Utang puasanya itu hingga masuknya bulan puasa tahun ini belum lagi terbayar.

Meskipun tidak disarankan berpuasa, untuk tahun ini si teman bertekad puasa sebulan penuh, dan ia memulai puasa sejak Senin (11/3/2024) mengikuti puasa warga Muhammadiyah.

Alhamdulillah, hingga artikel ini saya tulis, teman saya berhasil menjalankan ibadah puasa setiap harinya, meskipun dalam pembicaraan dengan saya ia mengaku sering merasa letih.

Memang, terkadang ia merasa nyeri di perut sebelah kanan, yang bahkan bisa seperti ada sesuatu yang mendesak ke bagian dada.

Ia pun sudah kontrol ke dokter langganannya, dan dari hasil USG terlihat ada batu empedu berukuran sangat kecil.

Selain itu, salah satu ginjalnya mengalami penciutan sekitar 30 persen. Hal ini membuat si teman merasa cemas.

Padahal, nasehat dokter yang paling sering didengarnya, ia tak boleh terlalu banyak pikiran, karena bisa semakin memperparah penyakitnya.

Jujur saja, setiap teman ini ngobrol dengan saya, saya bingung mau seperti apa menanggapinya. Ternyata, dengan tulus mendengar ceritanya, saya telah membantu menenangkan pikirannya.

Menurut saya, keberhasilannya menjalankan ibadah puasa selama ini, meskipun secara medis tidak disarankan, betul-betul sebagai hikmah Ramadan dari Allah.

Salah satu rahasia teman ini mampu berpuasa dalam kondisi sakit asam lambung kronis, bisa jadi karena ia rajin makan buah pisang, apel, atau pepaya di malam hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun