Eksklusif secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang khusus, terpisah dari yang lain. Konotasinya bisa dimaknai hanya untuk kalangan orang kaya atau orang terpandang.
Nah, menarik untuk mencermati apakah pengajian artis yang terasa semakin marak dalam beberapa tahun terakhir ini, bersifat eksklusif atau tidak?
Apalagi di saat bulan puasa seperti sekarang ini, apakah frekuensi pengajian artis semakin bertambah? Lalu, yang bertambah apakah secara kuantitas, atau juga secara kualitas?
Artis adalah kelompok profesi tertentu yang oleh masyarakat banyak dinilai sebagai kelompok yang hidup glamour, suka berhura-hura dan ingin popularitasnya tetap tinggi.
Mereka yang termasuk artis sering muncul di film layar lebar, sinetron, dan termasuk pula mereka yang menjadi musisi atau penyanyi.Â
Gaya hidup artis biasanya menjadi panutan bagi para remaja yang menjadi penggemarnya. Tak heran, model pakaian atau model rambut artis, akan diikuti oleh orang lain.
Kalau mereka berpakaian dengan cara yang seksi, maka tentu cara tersebut cepat menular, karena banyak anak muda yang ingin dibilang mirip artis.
Tapi, syukurlah, sekarang cukup banyak artis yang mendapat hidayah dan memutuskan untuk "hijrah", dalam arti berpindah ke kehidupan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai agama.
Kekhawatiran sebagian artis wanita yang tiba-tiba memutuskan menggunakan hijab, akan kehilangan job, ternyata tidak terbukti.
Bukankah rezeki seseorang sudah ditentukan Allah sepanjang mereka gigih berikhtiar. Dengan hijab pun job untuk membintangi iklan atau tampil di televisi, tetap mengalir.
Coba simak akun media sosial beberapa artis. Banyak yang mengunggah aktivitas ibadah Ramadan yang mereka lakukan, baik bersama keluarganya, maupun sesama rekan artis.
Mulai dari kegiatan buka bersama, salat berjamaah, mendengarkan ceramah, dan sebagainya, diperlihatkan di akun media sosialnya.
Nah, semua itu tentu bagus-bagus saja, apalagi jika beranggapan bahwa niat mereka betul-betul murni untuk beribadah, bukan dalam rangka pamer kesalehan.
Toh, jika cara seperti itu bernilai dakwah karena akan ditiru penggemarnya, jelas sesuatu yang positif.
Yang penting, kelompok artis jangan sampai merasa sebagai kelompok yang eksklusif. Ada baiknya kegiatan mereka juga diikuti oleh orang-orang biasa yang bukan artis.
Pada akhirnya, nilai seseorang bukan terletak pada harta atau profesinya, tapi tergantung pada derajat ketakwaannya kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H