Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Plus Minus Bukber dan 3 Catatan yang Perlu Diperhatikan

14 Maret 2024   05:40 Diperbarui: 14 Maret 2024   05:41 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bukber | dok. Odua Images/Shutterstock, dimuat kumparan.com

Seiring dengan makin membudayanya makan bersama di luar rumah, baik bersama anggota keluarga maupun dengan sahabat, di bulan puasa pun tetap ramai acara makan bersama.

Justru, karena makan bersama berlangsung serentak bersamaan dengan waktu berbuka, maka acara ini lazim disebut sebagai buka puasa bersama (bukber).

Bayangkan, betapa ramai dan meriahnya suasana di suatu restoran yang namanya sudah terkenal, bila pada saat bersamaan ada beberapa kelompok yang lagi bukber.

Jangan heran, mulai pukul 17.00 WIB kondisi jalanan di Jakarta dan sekitarnya menuju mal-mal tertentu yang laris menjadi tempat bukber, macetnya luar biasa.

Memang, kondisi macet tersebut membuat serba salah. Mereka yang sebetulnya sudah berniat untuk berbuka di rumah bersama anak istri, bisa berubah pikiran.

Ceritanya, karena tidak mungkin sampai di rumah di kawasan pinggir Jakarta sebelum waktu magrib, sekalian saja buka bersama di kantor dengan memesan makanan atau bukber di restoran.

Jelas, ada plus minus bukber di luar rumah. Minusnya, kesempatan berbincang dengan anak istri menjadi berkurang, padahal mungkin istri dan anak mengharapkannya.

Plusnya, si suami jadi punya kesempatan untuk memelihara hubungan silaturahmi atau hubungan sosial dengan lingkungan pertemanannya.

Dengan bukber, akan terbangun pula rasa toleransi antar sahabat. O ya, bukber tidak harus selalu dengan teman, bisa pula sebagai arena kumpul-kumpul keluarga besar.

Dengan bukber, rasa persaudaraan antar anggota keluarga yang mungkin punya hubungan saudara sepupu atau hubungan keluarga lainnya, menjadi lebih akrab.

Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan, agar bukber bisa berlangsung dengan efektif.

Pertama, carilah bukber di lokasi yang punya musala yang memadai untuk menampung banyak orang. Jangan sampai, salat wajib dan salat tarawih terlalaikan gara-gara bukber.

Kedua, semua peserta bukber agar berkomunikasi secara positif, jangan sampai jadi ajang pamer kekayaan bagi sebagian peserta.

Ketiga, harus jelas konsepnya, apakah ada satu orang yang mentraktir, atau ramai-ramai urunan dari semua peserta. 

Peserta yang telah menyatakan keikutsertaannya, sebaiknya komit untuk datang, karena terkadang jumlah makanan telah dipesan dan tak bisa dibatalkan.

Dalam hal bukber ada yang mentraktir, sebaiknya pada kesempatan bukber berikutnya, gantian yang jadi bos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun