Nah, kira-kira bagaimana suatu ibadah disebut sebagai ibadah yang berkualitas? Tentu, yang pertama-tama niatnya betul-betul murni karena Allah.
Kemudian, ibadah berlangsung dengan khusyuk, tidak hanya dilafazkan dengan mulut, tapi dari dalam hati ikut merasakannya.Â
Indikator dari ibadah yang berkualitas tinggi, antara lain berdampak pada ketenangan batin si pelaku ibadah.
Makanya, jika ada seseorang yang rajin beribadah, namun masih sering berkata kasar pada orang lain, atau suka marah-marah, bisa jadi ibadahnya selama ini kurang berkualitas.
Sekali lagi, mari kita isi bulan suci Ramadan dengan memperbanyak ibadah secara bersungguh-sungguh, dalam arti kuantitas dan kualitas ibadah sama pentingnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H