Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Camellia, Wanita Pujaan Ebiet yang Sengaja "Dimatikan"

9 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 9 Juni 2024   06:38 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ebiet G Ade dalam sebuah penampilan | dok. Kompas.com/Kristianto Purnomo

Ketika Ebiet G Ade merilis album pertamanya yang diberi judul Camellia 1, Ebiet seperti sudah yakin albumnya bakal sukses, sehingga akan lahir Camellia II, dan seterusnya.

Maka, tak lama setelah meledaknya album perdana yang dirilis pada Mei 1979 oleh perusahaan rekaman Jackson Records, muncul lagi album Camellia kedua.

Begitulah, serial Camellia masih berlanjut hingga album keempat. Pada album kelima dan seterusnya tak ada lagi kisah perempuan pujaan Ebiet yang misterius itu.

Ebiet memang sebuah fenomena langka dalam perkembangan musik pop Indonesia, bahkan bisa dibilang sebagai anomali.

Ia tidak mengaku sebagai penyanyi atau sebagai musisi. Ebiet memberi label dirinya sebagai penyair. Kebetulan, ia penyair yang mampu menciptakan lagu dan menyanyikannya.

Kekuatan lagu-lagu Ebit yang bergaya balada itu, memang terletak pada liriknya yang bertutur dan syairnya yang puitis sekali.

Apalagi ditambah dengan suara khas yang agak sengau, terdengar syahdu dan menghanyutkan di telinga pendengarnya.

Coba simak penggalan lirik lagu Camellia 1 berikut ini:

Dia Camellia, engkaukah gadis itu

Yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi di setiap tidurku

Datang untuk hati yang kering dan sepi

Agar bersemi lagi, ......hmm.........bersemi lagi.

Namun, mungkin Ebiet bingung juga kalau-kalau sosok Camellia nantinya menjadi beban kesuksesan perjalanan kariernya.

Atau, justru mungkin penggemar fanatiknya dikhawatirkan akan mengkultuskan Camellia dan menuntut Ebiet menghadirkan wanita pujaannya itu di depan publik.

Yang jelas, apapun alasannya, akhirnya Ebiet terpaksa "membunuh" Camellia pada album Camellia 4. Inilah sebagian lirik ketika Cemellia telah tiada.

Batu hitam di atas tanah merah, di sini akan kutumpahkan rindu

Kugenggam lalu kutaburkan kembang, berlutut dan berdoa

Syurgalah di tanganmu, Tuhanlah di sisimu

Kematian adalah tidur panjang, maka mimpi indahlah engkau

Camellia, Camellia...oh.

Begitulah, hubungan Ebiet dengan Camellia harus  berakhir secara dramatis. Kepergian Camellia seolah masih berat dirasakan Ebiet, sehingga membuat kebekuan dan kegalauan di hatinya.

Ya, sampai kapan pun, sosok Camellia akan tetap misteri, meskipun Ebiet menyebutnya sekadar imajinatif saja.

Di dunia nyata, Ebiet menikah dengan Yayuk Sugianto (kakak penyanyi era 80-an, Iis Sugianto) pada 4 Februari 1982, serta dikaruniai 4 anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun