Nama sang bayi tersebut adalah Febrian Saputra Brimola, yang masing-masing menunjukkan bulan kelahiran, jenis kelamin laki-kali, dan nama bank (BRI) tempat si bayi lahir.
Bukan hanya sekadar memberi nama, pihak bank juga mengatakan akan mengajak suami dari nasabahnya itu untuk bekerja di bank tersebut.
Makanya, di awal tulisan ini disebutkan soal "rezeki yang datang dari pintu tak terduga". Apalagi, saat ini ayah si bayi itu tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Ya, begitulah kalau Allah sudah berkehendak. Sesuatu yang tak ada dalam bayangan pun, tiba-tiba hadir sebagai kenyataan.
Peristiwa seorang ibu melahirkan di tempat yang tidak lazim seperti di kantor bank tersebut di atas, bukan berita baru. Meskipun tidak sering, kisah serupa pernah terjadi di tempat lain.
Misalnya, jika kita buka berita di media massa, ada bayi yang lahir saat dalam perjalalan naik kereta api, bus, kapal laut, atau pesawat terbang.Â
Dalam peristiwa seperti itu, meskipun jadi merepotkan petugas yang ada di kendaraan itu, namun tidak dianggap sebagai beban oleh awak kendaraan.Â
Contohnya, seperti para petugas dan pejabat di kantor bank di atas, mereka dengan tulus membantu si ibu. Lalu, kenapa pihak bank demikian berbaik hati memberi pekerjaan pada suami si ibu?
Mungkin tindakan pejabat bank yang memberi pekerjaan itu semata-mata bermotif sosial. Apalagi di banyak perusahaan, biasanya ada program corporate social responsibility (CSR).
Tapi, percaya atau tidak, banyak orang yang meyakini bahwa bayi yang lahir akan membawa berkah. Setiap nyawa sudah diatur rezekinya oleh Sang Pencipta.
Namun, selain itu, konon ada mitos di masyarakat kita, bayi yang melahirkan di tempat yang tidak lazim, akan membawa keberuntungan bagi lingkungan tempat si bayi dilahirkan.