Fenomena Komeng menjadi viral dalam beberapa hari terakhir ini. Tak banyak teman-temannya sesama artis yang tahu kalau Komeng ikut jadi caleg pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Hal itu karena Komeng tidak melakukan kampanye. Tidak mengumpulkan massa di suatu tempat dan juga tidak menyebarkan baliho di berbagai titik yang strategis.
Masyarakat, khususnya di Daerah Pemilihan Jawa Barat, baru tersentak kaget saat membuka kertas surat suara di bilik pencoblosan.
Ketika itulah, di surat suara untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD), foto nyeleneh sang komedian itu nongol mencuri perhatian.
Disebut foto nyeleneh, karena Komeng berpose dengan ekspresi mata melotot dan mulut sedikit terbuka seperti orang kaget.
Padahal, calon-calon yang lain berfoto dengan gaya standar pas foto. Terang saja, foto Komeng jadi berbeda sendiri.
Komeng sendiri menyatakan telah berkonsultasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat dan foto seperti itu ternyata dibolehkan.
Maka, banyak pemilih yang tidak berpikir panjang, wajah Komeng pun dicoblos. Uhuiiyyy! Apalagi, wajah yang lain rata-rata tak dikenal oleh para pemilih.
Jangan heran, hingga tulisan ini ditulis (17/2/2024), suara untuk Komeng sudah lebih dari 1,4 juta dan menduduki posisi tertinggi di Jawa Barat.
Hampir dapat dipastikan, Komeng akan melenggang ke Senayan tempat DPD berkantor. DPD merupakan perwakilan daerah yang berasal dari luar partai politik (non-parpol).
Komeng berkontestasi di Jawa Barat karena sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya tinggal di Bogor, Jawa Barat.
Memang, Komeng bukan komedian pertama yang menjadi wakil rakyat. Ada komedian yang jadi anggota DPR RI selama 2 periode, yakni Eko Patrio dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Sekarang pun Eko mencalonkan diri, meskipun belum didapat informasi apakah lolos atau tidak. Demikian pula komedian lain seperti Deny Cagur, Opie Kumis, dan Ucok Baba.
Tanpa mengurangi rasa hormat pada Komeng, Eko Patrio, dan komedian lainnya yang jadi caleg, ada satu nama komedian Indonesia yang potensial tapi memilih tidak jadi caleg.
Komedian dimaksud dari materi lawakannya terkesan cerdas, dan bahkan sepertinya layak disematkan sebagai komedian tercerdas di Indonesia, yakni Cak Lontong.
Cak Lontong terkenal dengan lawakannya yang serius pada awalnya, mengajak audiens untuk berpikir, baru keluar unsur komedinya di bagian akhir.
Umpamanya lawakan seperti ini; suatu kali Cak Lontong mengatakan agar orang-orang sebaiknya berhenti saja menonton acaranya di layar kaca.
Hal itu diucapkannya dengan mimik serius. Ketika orang lain berpikir menebak arah ucapannya, Cak Lontong mengeluarkan lawakannya.
"Tentu saja menonton saya harus berhenti, kalau sambil berlari kan tidak mungkin," lanjut Cak Lontong yang disambut tawa yang mendengar.
Soal apakah Cak Lontong betul-betul cerdas, tidak didapat informasi berapa IQ-nya. Secara berkelakar, Cak Lontong mengatakan IQ berkaitan dengan tinggi badan.
Kebetulan, Cak Lontong punya postur tubuh yang tinggi dan besar. Tingginya tercatat 184 sentimeter.Â
Namun demikian, latar belakang pendidikan Cak Lontong relatif lebih tinggi dari rata-rata komedian pada umumnya. Ia adalah Sarjana Teknik Elektro ITS Surabaya.
Kemudian, Cak Lontong juga mengenyam pendidikan pascasarjana Jurusan Manajemen Pembangunan Kota, juga di ITS.
Selain itu, menurut Suara.com (9/2/2024) pelawak bernama asli Lies Hartono itu mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari ITS pada tahun 2015.
Maka, kalau saja Cak Lontong mau jadi caleg pada pemilu serentak yang baru saja usai, besar kemungkinan ia akan terpilih, mengingat popularitasnya yang tinggi.
Sayangnya, Cak Lontong belum tertarik menjadi caleg, namun terang-terangan memperlihatkan dukungannya pada pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud.
