Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Lakukan Baby Shaming di Medsos dan di Dunia Nyata

6 Oktober 2024   06:47 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:28 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. google.com/image, dimuat parentinghub.co.id

Ketika seorang ibu baru melahirkan bayi, tentu menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi si ibu itu sendiri, meskipun proses melahirkan ibarat mempertaruhkan nyawanya, saking sakitnya.

Justru, beberapa tahun setelah itu, si ibu tak keberatan atau bahkan sengaja menghendaki hamil lagi, agar bisa menambah adik baru bagi si anak yang telah lahir duluan.

Kondisi yang diharapkan tentu saja, baik si ibu maupun bayinya, sama-sama dalam kondisi sehat. Demikian pula soal tumbuh kembang anak di masa-masa berikutnya, diharapkan berjalan dengan baik.

Soal wajah atau warna kulit si bayi, misalnya berkulit gelap, atau hidungnya yang tidak mancung, tak perlu membuat orang tua berkecil hati.

Lagi pula, pada saat baru dilahirkan belum terdeteksi apakah bayi tersebut akan jadi perempuan cantik atau lelaki tampan kelak ketika sudah besar.

Masalahnya, ada semacam keusilan sebagian orang dalam melontarkan komentar ketika melihat bayi, baik saat bertemu langsung maupun saat berinteraksi di media sosial.

Inilah pengalaman seorang artis Tasya Kamila saat baru punya bayi 5 tahun lalu. Ketika ia lagi bahagia menikmati momen kebersamaan dengan sang buah hati, tiba-tiba muncul rasa kesal. 

Bagaimana tidak? Si kecil, Arrasya Wardhana Bachtiar, yang saat itu baru berusia 2 bulan, mendapat baby shaming dari para netizen.

Baby shaming adalah istilah yang lazim dipakai untuk menggambarkan tindakan body shaming yang ditujukan pada bayi. 

Body shaming merupakan bullying (perundungan) yang dilakukan dengan mengomentari dalam konotasi negatif bentuk fisik seseorang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun