Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Bingung Melihat Daftar Caleg? Jangan Pilih Pakai "Feeling"

8 Februari 2024   08:39 Diperbarui: 8 Februari 2024   08:40 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi surat suara berisi daftar caleg | dok. CNN Indonesia/Andry Novelino

Mencoblos siapa capres-cawapres tidaklah sulit. Hanya ada 3 paslon yang nama serta fotonya terpampang jelas di surat suara sewaktu dibentangkan di bilik suara.

Ketiga paslon tersebut adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Diperkirakan, saat ini mayoritas pemilih sudah punya ketetapan hati, paslon mana yang akan dipilihnya yang dipercaya akan membawa Indonesia ke tingkat yang lebih maju.

Persoalannya jadi berbeda dengan memilih calon legislatif (caleg). Daftar namanya sangat panjang dan tak ada foto masing-masing caleg.

Untuk membentangkan surat suara saja sudah perlu usaha tersendiri. Tentu, begitu pula untuk melipat surat suara setelah mencoblos, mungkin agak ribet.

Kuat dugaan, hingga saat ini masih banyak pemilih yang belum punya pilihan, caleg mana yang akan dicoblos untuk DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta DPD RI.

Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) juga disebut sebagai anggota legislatif. Namun, anggota DPD tidak berasal dari partai politik, dan murni sebagai wakil kepentingan daerah.

Lalu, apakah nanti banyak pemilih yang mencoblos caleg hanya berdasarkan "feeling" saja? Yang namanya terdengar familiar, itu yang dipilih.

Atau, jika pemilih telah punya partai pilihan, lalu memilih siapapun yang ada di kolom partai itu. Bisa juga memilih caleg nomor satu dari partai pilihan.

Apapun itu, memilih berdasarkan feeling sebaiknya tidak dilakukan, karena berpotensi memilih caleg yang mungkin nantinya hanya mencari keuntungan pribadi.

Padahal, idealnya kita memilih caleg yang betul-betul baik akhlaknya dan betul-betul murni memperjuangkan nasib rakyat, paling tidak nasib masyarakat di daerah yang diwakilinya.

Maka, tak bisa lain, mumpung masih ada waktu beberapa hari lagi sebelum pelaksanaan Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024 mendatang, mari kita luangkan waktu sejenak.

Untuk apa kita meluangkan waktu? Untuk bisa mengamati nama-nama caleg yang sangat banyak itu. Paling tidak, ada 100 nama yang menjadi caleg DPR RI di suatu daerah pemilihan (dapil).

Belum lagi nama-nama caleg DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Jadi, pemilih sebaiknya telah menyeleksi 300 nama caleg sebelum datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Jadi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat daftar caleg di dapil tempat seseorang berdomisili. Daftar ini biasanya dipampangkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Biar hemat waktu, daftar caleg bisa dilihat secara online di website resmi KPU. Lalu, untuk setiap caleg bisa dilihat rekam jejaknya melalui media daring atau akun media sosial si caleg.

Mereka yang diberitakan pernah terkait dengan kasus korupsi, kasus kriminal termasuk kekerasan dalam rumah tangga, atau yang punya cacat moral, jangan dipilih.

Nah, setelah itu, terhadap caleg-caleg yang tidak ada catatan negatifnya, coba teliti apa program kerjanya. Mana yang programnya terbaik, itulah yang layak dipilih.

Kalau programnya semua sama-sama normatif, ketimbang membiarkan kertas suara kosong tanpa coblosan, memilih pakai feeling masih lebih baik, agar surat suara itu tidak disalahgunakan.

Selain itu, caleg yang rajin blusukan untuk berdialog dengan masyarakat, bisa pula menjadi pilihan bila tak punya waktu untuk menyeleksi.

Cara blusukan bisa bermacam-macam, mulai dari berkunjung dari rumah ke rumah, hingga yang datang di acara pengajian, arisan, reuni, dan acara lainnya.

Jika ada anggota keluarga, kerabat atau sahabat yang mencalonkan diri, sepanjang meyakini karakternya baik dan punya kemampuan, boleh juga menjadi pilihan.

Kemudian, bila seorang pemilih betul-betul bingung, mungkin akan teringat dengan caleg yang balihonya paling banyak bertebaran dengan wajahnya yang terlihat simpatik.

Sekali lagi, jika banyak pemilih yang mau meluangkan waktu untuk menyeleksi, insya Allah akan terpilih anggota legislatif yang betul-betul mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun