Tapi, begitu saya mengikuti laga hingga babak pertama usai, Oman unggul 1-0. Statistik pertandingan pun terlihat jomplang, di mana Oman sangat dominan dalam penguasaan bola.
Akhirnya, saya berputus asa, sah sudah Indonesia tersingkir. Selamat tinggal Piala Asia dan saya pun masuk kamar tidur.
Pagi, sebelum azan subuh berkumandang, saya terbangun. Teringat soal laga Oman lawan Kirgistan, saya segera berselancar di dunia maya.
Eh, betapa kagetnya saya (dalam arti positif, sangat gembira), ternyata "mukjizat" itu nyata adanya.
Kirgistan rupanya berhasil mencetak satu gol pada menit ke 80, dan skor 1-1 bertahan hingga pertandingan usai.
Syukur Alhamdulillah, kalau Tuhan berkehendak, kun fayakun, timnas Indonesia mencetak sejarah, pertama kali menembus 16 besar Asia.
Semoga pada laga melawan Australia (28/1/2024), Indonesia mampu memberikan perlawanan hebat, bukti memang pantas berada di perdelapan final.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H