Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Makassar Pilihan

Dendam 10 Tahun, Lansia Tusuk Imam Masjid Pakai Tombak

26 Januari 2024   05:31 Diperbarui: 26 Januari 2024   05:34 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia pelaku penusukan saat di kantor polisi|dok. sulawesion.com

Imam Masjid bukanlah suatu "jabatan". Namun, bagi seseorang yang dipercaya menjadi imam yang rutin memimpin salat berjamaah di sebuah masjid, tentu punya nilai tersendiri.

Bisa jadi membangga-banggakan posisi sebagai imam masjid bukanlah cara yang baik. Tapi, paling tidak, sang imam akan dihormati, menjadi orang terpandang di lingkungan masjid itu.

Kenapa seseorang terpilih jadi imam masjid, jelas ada syarat-syaratnya. Dan yang paling penting, sang imam harus fasih membaca Al Quran dan memahami rukun salat.

Jika ada bebarapa orang yang sama-sama fasih membaca Al Quran, maka sebaiknya diutamakan yang paling tua yang menjadi imam.

Meskipun demikian, bila imam masjid karena satu dan lain hal digantikan posisinya oleh jemaah yang lebih muda, perlu dilakukan dengan cara yang baik.

Tapi, entah bagaimana ceritanya, ternyata ada juga imam masjid yang memelihara dendam selama 10 tahun, gara-gara ada lelaki yang lebih muda mengambil alih posisi imam masjid.

Itulah yang terjadi di sebuah masjid di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada waktu usai salat subuh, Rabu (24/1/2024).

Saat itu, imam yang baru saja memimpin salat adalah Amir Abbas, berusia 53 tahun. Ketika Amir hendak mematikan lampu karena jemaah lain sudah pulang, tiba-tiba ia ditusuk dari belakang.

Pelaku yang menusuk bernama Daeng Supu, seorang lansia yang sudah berumur 80 tahun. Menurut Fajar.co.id (25/1/2024),  Amir ditusuk menggunakan tombak pada punggungnya.

Kapolsek Bantimurung, AKP Makmur mengatakan, aksi tidak benar pelaku itu dipicu oleh dendam yang telah berlangsung sekitar 10 tahun.

"Permasalahan lama sekitar 10 tahun lalu itu, dia jadi imam masjid. Kemudian, beberapa tahun ke depannya korban ini yang terpilih jadi imam," tukas Kapolsek.

Akibat penusukan itu, Amir menderita luka cukup parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Palaloi, Maros. Kedalaman lukanya kurang lebih 13 sentimeter.

Adapun Daeng Supu langsung menyerahkan diri ke rumah kepala dusun setempat, sebelum akhirnya diamankan pihak kepolisian.

Begitulah kisah tragis antara imam dan mantan imam yang sakit hati. Sesuatu yang sebetulnya sulit dicerna akal sehat kalau seorang mantan imam bisa demikian dendamnya.

Memang, di media massa tidak dijelaskan seperti apa proses pengambilalihan posisi imam masjid sekitar 10 tahun lalu itu.

Tapi, bagaimanapun proses pengambilalihan "jabatan" imam masjid, apakah dengan cara musyawarah atau tidak, imam yang diganti tidak selayaknya memendam rasa dendam.

Semoga para pengurus masjid di manapun bisa mengambil hikmah dari peristiwa tindak kriminal di atas, sehingga di masa mendatang tidak akan terulang lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun