Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Soal Kesulitan dan Kesempatan, Pelajaran dari Post-it

29 Januari 2024   07:56 Diperbarui: 29 Januari 2024   09:13 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Unsplash, dimuat kumparan.com

Ada kata-kata bijak yang kurang lebih seperti ini: "Orang yang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, orang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan".

Apakah kondisi yang dihadapi lebih dominan dilihat sebagai kesulitan atau malah sebagai kesempatan, itu semata-mata persoalan dari mana kita memandangnya.

Misalnya, seorang staf di sebuah bank yang berkantor di Jakarta Selatan per 1 Januari 2024 dimutasi ke Kantor Cabang Soe, sebuah kota kecil di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Nama kotanya sangat asing terdengar bagi orang-orang yang berasal dari luar NTT. Namun, jika dibuka peta NTT, jelas ada nama Soe, karena merupakan ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Membayangkan jauhnya Soe saja, si staf sudah sakit kepala. Ia langsung curiga pada atasannya yang berniat "membuangnya" karena ada unsur dislike.

Memang, si atasan mengatakan agar staf tersebut punya bekal yang lebih banyak, sebaiknya terjun ke lapangan, dalam arti bertemu langsung dengan banyak nasabah.

Selama ini si staf bekerja di kantor pusat, tepatnya di Bagian Analisis Laporan Keuangan, Divisi Akuntansi. Artinya, pekerjaannya sangat spesifik dan tidak bertugas menghadapi nasabah.

Jika saja ia dipindahkan ke cabang dalam bentuk promosi jabatan, katakanlah menjadi manajer, ia masih bisa menerima tanpa curiga ke atasannya.

Tapi, karena sifatnya hanya mutasi biasa, di cabang pun ia tetap menjadi staf. Bedanya, tugasnya akan bersifat general karena menjadi semacam asisten bagi kepala cabang.

Jadi, kalau kepala cabang menugaskannya mencari nasabah, baik nasabah penyimpan dana, maupun nasabah peminjam, ia tentu perlu banyak bergaul dengan masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun