Dari puncak bukit tersebut terdapat taman yang indah untuk memandang Danau Toba dari ketinggian. Ada spot Jokowi (tempat Presiden Jokowi berfoto) yang menjadi favorit pengunjung.
Meskipun mendung, kami beruntung di Kaldera karena tidak turun hujan. Apalagi ketika pulangnya, kami berkesempatan menjajal tol langsung Pematang Siantar-Medan.
Untuk rute Pematang Siantar-Tebing Tinggi, tarifnya masih Rp 0, karena masih uji coba. Kami cukup membayar tarif tol Tebing Tinggi-Medan.
Hari Minggu (24/12/2023) kota Medan diguyur hujan seharian, bahkan sampai malam. Kami memilih main-main di Mal Deli Park, salah satu mal termegah di Medan.
Di mal yang penuh sesak pengunjung (banyak yang tidak kebagian kursi di food court-nya), kami sempat menonton film Buya Hamka Volume 2.
Sewaktu pulang dari mal, kami sengaja keliling kota melewati Masjid Raya Medan dan Kampung Madras (Little India-nya Kota Medan).
Di hari Senin (25/12/2023), sebetulnya kami berencana berwisata ke Berastagi, yang menjadi semacam kawasan Puncak bagi warga Medan.
Namun, mengingat perjalanan menanjak yang penuh risiko di musim hujan, kami tidak jadi ke Berastagi dan mempercepat meninggalkan kota Medan.
Kami sengaja memilih jalur lain yang lebih jauh, tapi menjanjikan pemandangan di sepanjang jalan lebih indah. Soalnya, daerah yang dilewati adalah daerah pegunungan.
Rute yang kami tempuh melewati kota Pematangsiantar, Balige, Tarutung, Sipirok, Padang Sidempuan dan Panyabungan (semuanya di Sumatera Utara).
Selajutnya memasuki kota Lubuk Sikaping, Bukittinggi dan Payakumbuh di Sumatera Barat. Payakumbuh adalah kampung halaman saya.