Saya pun melihat ke dalam bus yang akan saya tumpangi, siapa tahu anak saya sudah duluan naik bus. Tetap saja belum terlihat wajah anak saya.
Setelah mencari ke sekitar, saya tetap tidak melihat anak saya. Akhirnya saya memutuskan mendatangi kantor pengurus terminal. Di sana ada petugas yang mengumumkan hal-hal yang penting.
"Telah hilang seorang anak berusia 3 tahun, laki-laki, memakai baju kaos warna biru," demikian kira-kira bunyi pengumuman yang dibacakan petugas, sesuai dengan informasi yang saya berikan.
Saya semakin cemas, karena ketika itu lagi marak juga isu penculikan anak, yang banyak diberitakan media massa.
Setelah pengumuman tersebut, istri saya melongok ke dalam sebuah bus yang berdekatan dengan bus yang akan saya tumpangi.
Alhamdulillah, terlihat anak saya di bagian tengah bus sedang menangis dan tengah diajak ngomong oleh seorang ibu setengah baya. Mungkin si ibu bertanya sesuatu.
Dengan perasaan lega, saya dan istri akhirnya menjemput anak yang nyaris hilang itu dari bus yang salah dinaiki anak saya, dan membawanya ke bus yang akan kami tumpangi.
Jadi, bagi mereka yang melakukan perjalanan dan membawa anak balita, sebaiknya selalu hati-hati. Pastikan si anak selalu terlihat keberadaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H