Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Ada-ada Saja, Adu Jotos Gegara Rebutan Jadi Imam Salat Magrib

22 Desember 2023   08:16 Diperbarui: 22 Desember 2023   08:21 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imam masjid terlibat adu jotos? Ah, yang benar, kok sepertinya sangat mengada-ada. Tapi, ya begitulah yang terjadi di Masjid Al Muttaqun, Kelurahan Manisrenggo, Kediri, Jawa Timur.

Memang, orang yang rajin salat berjemaah di masjid, apalagi berstatus sebagai imam, dinilai sebagai orang-orang yang bagus dalam berinteraksi dengan orang lain.

Artinya, cara mereka berbicara penuh dengan sopan santun, tidak ingin membuat orang lain tersinggung. Jika orang lain memberikan komentar miring, mereka juga tidak cepat emosi.

Namun, pada akhirnya bukankah seorang imam pun tetap manusia biasa? Sesekali bisa juga tidak mampu mengendalikan emosinya.

Begitulah, pada saat menjelang salat magrib, Jumat (15/12/2023), jemaah geger karena sebagian terlibat adu jotos di antara sesama mereka.

Adapun pemicu bakuhantam itu, menurut Detik.com (16/12/2023) terkait dengan masalah internal antar warga setempat dengan dengan ahli waris masjid wakaf.

Jadi, masjid tersebut awalnya berasal dari wakaf, dan yang menjadi takmir (pengurus) adalah ahli waris pihak yang mewakafkan.

Hanya saja, sejak lama memang telah terjadi perselisihan antara kelompok jemaah warga setempat dan kelompok ahli waris masjid wakaf.

Kemudian muncul kesepakatan soal giliran yang menjadi imam salat, di mana pada waktu salat magrib adalah giliran imam yang dari warga setempat.

Tapi, pada saat naas tersebut, imam yang berasal dari ahli waris maju ke depan, bermaksud akan memimpin salat magrib. 

Lukman, demikian nama imam dari ahli waris itu, tiba-tiba merasa ditarik dari belakang oleh jemaah, dan dipukuli hingga terjatuh serta didorong keluar masjid.

Sedangkan cerita versi kelompok warga setempat, pihak ahli waris lah yang menganiaya mereka, hingga ada 3 korban warga setempat yang luka-luka.

Hal ini memicu sejumlah warga mendatangi rumah ahli waris dan meminta pertanggungjawaban atas kekerasan itu.

Masalah tersebut telah ditangani oleh Polres Kota Kediri. Belum didapat informasi apakah sudah terjadi perdamaian antar pihak yang bertikai.

Semoga peristiwa adu jotos di masjid di daerah mana pun juga tidak pernah terjadi lagi. Cara kekerasan jelas sangat bertentangan dengan ajaran agama.

Perlu kedewasaan semua pihak dalam menghadapi pertikaian. Jika semua dimusyawarahkan secara baik-baik, pasti didapat titik temu.

Di lain pihak, masyarakat jangan pula terlalu mengkultuskan seorang yang dianggap pemuka agama.

Terlepas dari ilmu agama yang dikuasainya, tetap saja yang namanya manusia sesekali ada salah dan khilafnya.

Jika pemimpin salah, pengikut jangan ikut-ikutan salah, tapi harus berani mengingatkan atau mengoreksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun