Usai sudah hiruk pikuk masa kampanye menjelang dilakukannya Pemilu Serentak pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang. Artinya, hari ini (11/2/2024) mulai memasuki masa tenang.
Tapi, kemungkinan di media sosial akan sangat sulit dikontrol kalau masih banyak yang memposting tulisan, foto, dan video yang mengajak memilih paslon tertentu.
Ya, sudah setahun terakhir ini grup-grup percakapan di media sosial penuh sesak dengan konten politik, khususnya berkaitan dengan siapa calon presiden (capres) yang akan dipilih.
Maka, tak terhindarkan lagi, sering terjadi adu konten yang terkesan saling menyerang sesama anggota grup percakapan.
Ada yang berupa saling hujat antara kelompok yang pro postingan politik dengan yang anti postingan politik, dalam arti grup percakapan hanya untuk bersilaturahmi semata.
Ada pula saling hujat antara sesama yang memposting konten politik, namun dengan pilihan capres-cawapres yang berbeda.
Bahkan, tak sedikit "perang" di media sosial berujung dengan terputusnya hubungan silaturahmi antara dua orang yang sebelumnya bersahabat baik.
Antar suami dan istri, antar orang tua dan anak, dan antar adik dan kakak, ada yang terpaksa "perang dingin" karena perbedaan capres yang didukung.
Boleh-boleh saja kita fanatik pada pilihan kita masing-masing, tapi jangan sampai menganggap orang lain yang juga fanatik pada pilihannya sebagai musuh yang harus dilawan.
Mari kita saling menghargai pilihan masing-masing, toh semuanya sebagai wujud kecintaan kita semua pada Indonesia. Ya, Indonesia adalah rumah kita bersama.