Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gagalnya Regenerasi Petani dan Nelayan, Apa Ide Para Capres?

4 Desember 2023   07:10 Diperbarui: 6 Desember 2023   08:05 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani sedang bekerja | dok. ANTARA FOTO/Siswo Widodo, dimuat cnnindonesia.com

Ada lagi judul lain yang lebih kecil "Sawah dan Laut Bukan Lagi Jadi Pilihan". Tentu, ini terkait soal kegagalan kita dalam membangun regenerasi petani dan nelayan.

Artinya, ketika petani dan nelayan yang berusia lanjut dipanggil Tuhan, anak muda yang menggantikannya tidak ada. Lalu, bagaimana kita mau mencapai target swasembada pangan?

Ketahanan pangan nasional jangan hanya sekadar jargon. Ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau secara merata di seluruh tanah air perlu diwujudkan secara nyata.

Nah, ketersediaan pangan itu seyogyanya berasal dari produksi dalam negeri. Maka, jumlah petani dan luas lahan pertanian menjadi faktor penentu.

Kenapa anak muda tidak tertarik untuk jadi petani dan nelayan? Jika dibaca sejumlah referensi, akan didapat beberapa hal berikut ini.

Pertama, pendapatan petani yang relatif kecil diduga menjadi penyebab utama. Di lain pihak biaya produksi seperti untuk membeli benih dan pupuk relatif mahal.

Kedua, terlalu besar risikonya seperti produk pertanian yang membusuk bila tidak segera terjual, risiko kegagalan panen karena faktor cuaca, dan sebagainya.

Ketiga, profesi petani dinilai tidak bergengsi terutama bagi anak muda yang sudah menamatkan sekolah lanjutan, apalagi yang sudah sarjana.

Disebut tidak bergengsi karena kurang dihargai oleh masyarakat ketimbang profesi orang kantoran, guru, perawat, teknisi, dan sebagainya.

Keempat, jika profesi lain ada yang namanya pengembangan karier, untuk petani sulit terwujud. Jarang terdengar petani kecil yang "naik pangkat" jadi petani menengah dan selanjutnya petani besar.

Jika regenerasi petani tidak berjalan, apa dampaknya bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan? Jelas, produktivitas sektor pertanian menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun