Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Tim Argentina U-17, Gagal Ikuti Jejak Tim Seniornya

29 November 2023   06:12 Diperbarui: 29 November 2023   06:25 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bintang Argentina U-17 Claudio Echeverri | dok. Bola.net/B

Gelaran Piala Dunia U17 yang berlangsung di Indonesia sudah mendekati ujung perjalanan. Secara umum, Indonesia bisa dikatakan sukses sebagai tuan rumah.

Hal itu bisa terlihat dari lancarnya semua pertandingan yang diadakan di 4 stadion, yakni Jakarta International Stadium, Si Jalak Harupat Bandung, Manahan Solo, dan Gelora Bung Tomo Surabaya.

Memang pernah ada laga tertunda 30 menit karena derasnya hujan di Jakarta dan pernah pula dihentikan selama sekitar 30 menit karena petir di Bandung.

Tentang antusias penonton, setiap Indonesia berlaga, stadion terlihat penuh. Untuk pertandingan lainnya, meskipun tidak penuh, tapi kemeriahan penonton masih terlihat. 

Karena Timnas Indonesia U17 gagal melaju ke babak 16 besar, banyak penggemar sepak bola yang memilih menjadi suporter negara-negara favorit juara.

Untuk laga final dikabarkan tiket telah terjual habis beberapa hari sebelumnya, ketika tim mana yang melaju ke final masih belum ketahuan.

Khusus  untuk laga semi final dan final dilakukan di Stadion Manahan Solo. Jadi, kota Solo menjadi kota bersejarah sebagai kota yang melahirkan tim juara dunia u-17 edisi 2023.

Nah, mari kita ulas hasil semi final yang sudah diselesaikan pada sore dan malam hari Selasa kemarin (28/11/2023).

Laga semifinal pertama antara Argentina dan Jerman berlangsung sangat sengit dan bisa dikatakan sebagai pertandingan paling seru sejak Piala Dunia U17 2023 digelar.

Argentina yang lebih dominan dalam penguasaan bola diluar dugaan tertinggal lebih dahulu, berkat gol Jerman yang dicetak Paris Brunner di menit ke 9.

Dua gol dari Agustin Fabian Ruberto pada menit ke 36 dan di injury time, membuat Argentina unggul 2-1 saat turun minum.

Blunder penjaga gawang Argentina dalam menendang bola yang jatuh ke kaki penyerang Jerman Paris Brunner berbuah gol indah dengan tendangan melengkung ke tiang jauh di menit ke 58.

Jerman berbalik unggul 3-2 setelah tandukan matang dari Max Moerstedt menyamput umpan lambung dari rekannya di menit ke 69.

Satu menit sebelum perpanjangan waktu (menit ke 90+7), Argentina berhasil menyamakan skor jadi 3-3, lagi-lagi melalui kaki Ruberto.

Sayangnya, tragedi bagi Argentina terjadi karena dalam adu penalti mengalami kekalahan. Pupus sudah harapan Argentina menyandingkan trofi level senior dan level U-17.

Sebagai catatan, Argentina kalah di laga perdana dari Senegal, seolah mengulang jejak tim seniornya di Piala Dunia Qatar. Ketika itu Argentina ditaklukkan Arab Saudi.

Tapi, seperti diketahui, Argentina setelah itu tampil lebih baik dan konsisten pada setiap laga, hingga merebut trofi Piala Dunia setelah menang atas Perancis di partai final.

Nah, di Piala Dunia U-17, sejumlah pengamat berpendapat final ideal adalah Argentina versus Perancis, persis yang terjadi di Piala Dunia level senior.

Ternyata final ideal itu tak terwujud dan 2 negara Eropa, Jerman dan Perancis, akan saling adu kehebatan di partai pamungkas, Sabtu (2/12/2023) mendatang.

Perancis meraih tiket final setelah mengandaskan perlawanan satu-satunya wakil Afrika yang tersisa, Mali, dengan skor 2-1.

Awalnya Mali unjuk gigi dengan permainan cepat. Mali malah mencetak gol lebih dahulu dari sontekan Ibrahim Diarra pada menit 45+4. 

Gol tersebut sekaligus meruntuhkan kesaktian kiper Perancis yang gawangnya belum pernah kebobolan dalam waktu normal sejak Piala Dunia U-17 2023 dimulai.

Namun, petaka bagi Mali terjadi akibat kartu merah yang dilayangkan wasit kepada pemainnya yang bermain keras, Souleymane Sanogo, pada menit ke 55.

Dua  gol Perancis, yakni sundulan Yvann Titi (menit 56) dan tendangan bebas Bouneb (menit 69) membuyarkan asa Mali untuk menjadi negara Afrika ketiga yang menjuarai Piala Dunia U-17.

Negara Afrika yang sudah pernah tercatat sebagai juara dunia U-17 adalah Nigeria sebanyak 5 kali dan Ghana 2 kali.

Mari kita tunggu partai final. Anda pegang Jerman atau Perancis? Laga final ini sama dengan final saat kompetisi U-17 di zona Eropa yang dimenangkan oleh Jerman.

Terlepas dari tim mana yang juara, Indonesia berhasil unjuk kemampuan sebagai tuan rumah yang baik dan berkesan bagi semua tim peserta.

Ke depan, kita berharap prestasi yang dicapai Timnas Indonesia U-17, dan juga level usia lainnya, bisa meningkat secara signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun