Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kejutan Uzbekistan, Tekuk Inggris dan Ditunggu Perancis

23 November 2023   09:28 Diperbarui: 23 November 2023   09:32 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perancis U-17, salah satu favorit juara | dok. Ikhwan Yanuar, dimuat bola.net

Piala Dunia U17 yang berlangsung di 4 kota di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Solo) sudah menyelesaikan pertandingan hingga babak 16 besar.

Dengan demikian telah didapat 8 tim yang melaju ke babak perempat final, setelah meraih kemenangan di babak perdelapan final yang berlangsung pada tanggal 20 hingga 22 November 2023.

Uniknya, tiga dari empat pertadingan di perempat final akan mempertemukan tim-tim yang berasal dari zona yang sama.

Hal itu tak terelakkan, mengingat kekuatan sepak bola dunia memang masih didominasi oleh 3 zona, yakni Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.

Nah, negara mana saja yang maju ke 8 besar? Dua nama besar Amerika Latin, Brasil dan Argentina akan saling berhadapan. Artinya, salah satu akan terhenti alias gagal ke semi final.

Agak disayangkan, dua negara bertetangga itu harus saling bunuh lebih awal. Padahal, kalau bisa memilih, tentu keduanya ingin bertemu di laga final.

Brasil punya catatan mentereng karena sudah 4 kali juara dunia U-17. Argentina belum sekalipun juara, namun kekuatannya terlihat nyata sewaktu menghempaskan Venezuela 5-0 di 16 besar.

Demikian pula dua raksasa Eropa yang pernah menjadi juara dunia level senior, Spanyol dan Jerman, juga akan saling jegal. Kedua negara ini belum pernah juara dunia U-17.

Berikutnya, dua tim Afrika akan beradu kehebatan untuk meraih 1 tempat di semi final, yakni Maroko dan Mali. Maroko adalah tim yang menghentikan langkah Timnas Indonesia U17 di grup A.

Maroko berhasil melaju ke 8 besar setelah mengalahkan Iran melalui adu penalti. Sedangkan Mali sangat luar biasa dengan melumat Meksiko 5-0.

Khusus sepak bola remaja, selama ini Afrika sangat menonjol. Nigeria tercatat sudah 5 kali merebut Piala Dunia U-17 dan Ghana meraih juara 2 kali.

Hanya saja, pada Piala Dunia kali ini, Nigeria dan Ghana tidak lolos sebagai wakil Afrika. 4 Tim Afrika yang lolos adalah Mali, Senegal, Maroko dan Burkina Faso.

Sayang sekali, salah satu dari dua wakil Afrika yang tersisa harus tersingkir lebih awal karena itu tadi, keduanya saling berhadapan di 8 besar.

Satu-satunya pertandingan lintas zona di babak 8 besar adalah antara Uzbekistan sebagai wakil Asia melawan Perancis.

Perancis yang masih clean sheet hingga menyelesaikan babak penyisihan di grup E, disebut-sebut sebagai favorit juara oleh sejumlah pengamat sepak bola. 

Tampil 3 kali dengan 3 kali menang, mencetak 7 gol tanpa kebobolan, jelas pencapaian yang sempurna. Jerman juga tidak kehilangan poin di Grup F, tapi kebobolan 2 gol.

Baru pada babak  16 besar Perancis gagal menang dalam masa 2 kali 45 menit. Perancis maju ke perempat final setelah menang adu penalti lawan Senegal.

Di lain pihak, Uzbekistan menjadi satu-satunya wakil Asia yang tersisa di 8 besar secara mengejutkan mampu menekuk tim kuat Inggris dengan skor 2-1 di babak 16 besar.

Tendangan bebas yang diambil Lazizbek Mirzaev pada menit ke 67 membuahkan gol cantik yang memastikan kemenangan negara pecahan Uni Soviet itu atas Inggris.

Ironisnya, pelatih Uzbekistan Jamoliddin melakukan tindakan yang tidak sportif karena menendang bola yang ke luar lapangan. Seharusnya bola diambil pemain Inggris untuk lemparan ke dalam.

Akibatnya, kartu merah dilayangkan wasit kepada sang pelatih yang lepas kontrol dan sempat dikerubungi para pemain Inggris itu.

Jadi, saat menghadapi Perancis di perempat final, Uzbekistan tak boleh didampingi pelatih kepala. Tentu, asisten pelatih yang akan berdiri di pinggir lapangan.

Kalau Uzbekisatan tak bisa lagi menghadirkan kejutan selanjutnya, maka dipastikan tidak ada wakil Asia di babak semi final.

Catatan prestasi Asia memang belum sehebat Eropa, Amerika Latin dan Afrika. Meskipun begitu, sempat ada pengecualian ketika Arab Saudi jadi juara dunia U-17 pada tahun 1989.

Bagi Indonesia, sukses sebagai tuan rumah akan menjadi catatan emas, bahwa kita mampu menyelenggarakan event sekelas piala dunia. Semoga kelak diiringi dengan sukses prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun