Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bima Sakti Belum Cukup Sakti, Peluang Timnas U-17 Menipis

14 November 2023   06:38 Diperbarui: 14 November 2023   06:57 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bima Sakti|dok. Bola.com/Bagaskara Lazuardi, dimuat Bola.net

Piala Dunia U17 yang berlangsung di 4 kota di Indonesia, sungguh merupakan blessing in disguise setelah status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dicabut FIFA.

Barangkali berkat hubungan baik Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan Gianni Infantino yang menjadi orang nomor satu di federasi sepakbola dunia itu, akhirnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U17.

Apalagi, Presiden Joko Widodo pun berhasil memikat hati Gianni karena keduanya sempat bertemu dan berbincang-bincang sebelumnya.

Presiden Joko Widodo bahkan memberikan bintang jasa kepada Gianni Infantino, sehingga membuat Gianni semakin respek pada Indonesia.

Harapan bahwa Indonesia akan sukses sebagai tuan rumah, rasanya optimis bisa dicapai. Soalnya, persiapan untuk Piala Dunia U20 yang dibatalkan, menjadi modal awal yang baik.

Yang diragukan adalah sukses prestasi bagi Timnas Indonesia U17 yang ikut berlaga di Piala Dunia berkat status tuan rumah tersebut.

Padahal, dalam babak kualifikasi, Timnas U-17 sudah gagal dari awal karena dikalahkan Malaysia 1-5 yang dilangsungkan Oktober 2022 lalu.

Jangankan lolos ke Piala Dunia U17, ke Piala Asia U-17 saja Indonesia tidak lolos. Jelaslah, keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia betul-betul sebuah keberuntungan.

Hanya saja, keputusan PSSI menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U17 menuai banyak kecaman dari para pencinta sepak bola nasional.

Soalnya, kegagalan Indonesia di babak kualifikasi Piala Asia U17 tentu juga karena strategi Bima Sakti sebagai pelatih yang belum cukup sakti.

Memang, sebelum terjun di babak kualifikasi tersebut, Bima sukses mengantarkan Timnas U17 meraih juara Piala AFF U16 2022. 

Kekhawatiran makin menjadi-jadi karena kepastian Indonesia sebagai tuan rumah hanya sekitar 3 bulan sebelum pelaksanaan Piala Dunia.

Maka, waktu yang tersedia untuk mempersiapkan Timas U-17 tentu sangat mepet. PSSI memilih melaksanakan training center (TC) di Jerman selama lebih kurang satu bulan.

Bima Sakti relatif masih minim jam terbang sebagai pelatih kepala, namun pengalamannya sebagai asisten Luis Milla saat melatih timnas senior, menjadi bekal yang menunjang kariernya.

Untunglah, saat TC di Jerman Bima didampingi oleh Indra Sjafri dalam kapasitas Indra sebagai Direktur Teknik PSSI.

Frank Wormuth pun yang tadinya direkrut untuk posisi Direktur Teknik PSSI, dilibatkan sebagai konsultan Timnas Indonesia U-17.

Mari kita lihat hasil perjuangan Timnas U17 di Piala Dunia. Pada laga perdana Indonesia berhasil mendapat satu poin dari hasil imbang 1-1 melawan tim Ekuador (10/11/2022).

Hasil di atas pantas disyukuri, karena peringkat Ekuador sangat jauh di atas Indonesia. Walaupun Ekuador mendominasi permainan, strategi bertahan Indonesia lumayan berjalan baik.

Pada laga kedua yang berlansung Senin malam (13/11/2023) di Gelora Bung Tomo Surabaya, Indonesia juga memetik hasil seri 1-1 melawan Panama.

Mengingat Panama merupakan tim yang terlemah di antara 3 lawan Indonesia, maka hasil tersebut sangat disayangkan. Jika menang, langkah Indonesia bisa mulus ke babak 16 besar.

Namun lawan "terlemah" itu ternyata lebih kuat dari Indonesia. Masih beruntung sundulan Arkhan Kaka di babak kedua mampu menyelamatkan Indonesia dari kekalahan.

Dengan demikian, peluang Indonesia makin tipis, karena lawan di laga pamungkas adalah Maroko, yang timnas seniornya menjadi semi finalis Piala Dunia Qatar.

Pada klasemen sementara, Indonesia menduduki peringkat ketiga Grup A, di bawah Ekuador dan Maroko, serta di atas Panama.

Di atas kertas, Indonesia sulit untuk bisa menang lawan Maroko. Jika berhasil memaksakan hasil seri, Indonesia akan tetap di peringkat ketiga.

Dari 6 grup yang ada, jika Indonesia menjadi 4 besar peringkat 3, maka Indonesia berhasil memenuhi target menembus 16 besar dunia.

Semoga harapan tersebut bisa terwujud, untuk menepis anggapan Timas Indonesia U17 belum layak tampil di Piala Dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun