Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Cabai Makin Menyengat, Perlu Kurangi Konsumsi Cabai?

2 November 2023   07:29 Diperbarui: 2 November 2023   07:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cabai di pasar|dok. CNN Indonesia/Hesti Rika

Bukankah emak-emak itu takut diomelin suaminya bila masakannya tidak memenuhi tingkat kepedasan yang disukai suami dan anak-anaknya di rumah?

Ya, bisa saja emak-emak itu beradu argumen dengan suaminya kenapa masakannya jadi kurang pedas, yakni dengan alasan uang belanja dari suami sudah tidak cukup lagi.

Akhirnya, gara-gara harga cabai yang naik, suami istri bisa ribut bersitegang urat leher.

Orang Indonesia sepertinya tak berselera makan nasi kalau lauknya tidak ada unsur pedasnya atau kalau tidak ada sambalnya.

Dulu, hanya beberapa daerah tertentu saja yang terkenal dengan makanan tradisionalnya yang pedas karena mengandung banyak cabai, seperti masakan Padang.

Tapi, belakangan ini, semua daerah seperti berlomba-lomba menyajikan makanan pedas. Bahkan, masakan Sunda yang terkenal manis pun menyediakan berbagai jenis sambal.

Jadilah sambal merupakan yang wajib ada, termasuk sambal dalam kemasan yang disediakan banyak gerai makanan cepat saji.

Hebatnya, anak muda zaman sekarang, meskipun menggemari makanan asing, tetap menyukai rasa pedas. Padahal, makanan asing tersebut di negara asalnya tidak diberi sambal.

Ada semacam kebanggaan bagi anak-anak muda bila mereka mampu makan makanan dengan tingkat kepedasan yang sangat tinggi.

Bisnis kuliner pun menjadikan sambal khas atau tingkat kepedasan yang ekstrim sebagai selling point-nya. Beberapa tayangan iklan makanan di televisi terlihat menonjolkan ciri kepedasannya.

Jadi, jika ditanyakan apakah tingkat konsumsi cabai masyarakat Indonesia bisa diturunkan, ini bukan pertanyaan yang gampang untuk dijawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun