Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Parfum dan Kaitannya dengan Posisi dan Karakter Seseorang

17 September 2023   07:20 Diperbarui: 17 September 2023   07:28 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebut saja namanya Ardi, lelaki yang sekarang telah berusia 60 tahun. Ardi berkenan mengisahkan sekelumit kisah pribadinya seperti yang ada di artikel ini. 

Tanpa malu, Ardi menceritakan latar belakang kehidupannya dari saat kecil yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi tergolong pas-pasan.

Alhamdulillah, karena terbantu oleh beasiswa yang diterimanya, akhirnya Ardi berhasil meraih gelar sarjana. Ardi menjadi sarjana pertama di keluarganya, meskipun ia anak ke 4 dari 7 bersaudara. 

Nasib baik membawa Ardi berkarir di kantor pusat sebuah bank di Jakarta. Perlahan-lahan, kehidupan Ardi mulai membaik, bahkan bisa membantu biaya kuliah adik-adiknya.

Nah, cukup demikian tentang latar belakang kehidupan Ardi, karena pada bagian berikut ini lebih fokus berkisah tentang hal yang "remeh temeh", yakni soal penampilan.

Maksud remeh temeh, tentu saja dipandang dari kacamata Ardi, karena pada dasarnya ia merasa nyaman tampil sederhana.

Barangkali pengaruh masa kecilnya yang pas-pasan itu membuat Ardi ketika sudah punya posisi di ibu kota, tak tergambar pada penampilannya.

Padahal, di mata orang lain, sangat mungkin soal penampilan bukanlah hal yang remeh temeh. Bahkan, tak berlebihan bila dikatakan penampilan berkaitan dengan penghargaan dari orang lain.

Maksudnya, mereka yang tampil trendi, memakai pakaian dan parfum mahal dengan aksesoris yang mewah, akan mengudang decak kagum dan penghargaan dari orang lain.

Sementara orang yang tampil biasa-biasa, cenderung dipandang orang lain dengan sebelah mata saja, dalam arti kurang dihargai.

Itulah yang terjadi, misalnya saat Ardi sebagai orang pusat yang berkunjung ke daerah, sering awalnya yang dikira sebagai pejabat adalah anak buah Ardi.

Memang, pengetahuan Ardi soal barang-barang branded, soal parfum mahal, atau soal lain yang berkaitan dengan penampilan, sangat minim.

Sejak remaja Ardi pakai deodoran berharga murah yang juga berlanjut saat di awal memulai karier di ibu kota.

Sebetulnya, Ardi tidak termasuk yang dijauhi teman-temannya. Maksudnya, Ardi tak punya masalah dengan bau badan,  meskipun lagi berkeringat sehabis berolah raga.

Hanya saja, dari diskusi dengan beberapa temannya yang sudah sama-sama punya jabatan di level menengah, akhirnya Ardi menjadi konsumen parfum branded original asal Italia.

Jika parfum tersebut dibeli di mal kelas atas di Jakarta, harganya sekitar Rp 1,5 juta untuk ukuran 100 ml. Namun, harga akan sedikit lebih murah bila membeli tempat lain.

Kalau lagi di luar negeri, Ardi membeli parfum di kawasan duty free di area bandara atau di atas pesawat adakalanya ditawari oleh pramugari dengam harga agak miring.

Parfum pilihan Ardi lebih soft dan aromanya melekat di tubuh atau pakaian cukup lama. Namun, teman-teman Ardi yang satu level jabatannya, lebih suka yang aromanya lebih tajam.

Konon, pilihan aroma parfum bisa menggambarkan karakter pemakainya. Aroma yang lebih keras biasanya dipakai oleh mereka yang lebih agresif.

Ardi mau tak mau harus menyadari, ternyata ada kaitan antara jabatan dengan penampilan, termasuk dalam urusan parfum.

Pakaian, sepatu, tas kerja, ikat pinggang, atau apapun yang terlihat secara kasat mata, disadari atau tidak, mencerminkan posisi dan status sosial seseorang.

Namun, di pihak lain, barang-barang tersebut juga ikut menggambarkan karakter, kepribadian, dan gaya hidup seseorang.

Bila jabatan tinggi tapi penampilan tak mendukung, akan ada nilai minusnya. Harus klop antara keduanya, posisi dan penampilan.

Jadi, siapa bilang penampilan tidak penting, bahkan mungkin sama pentingnya dengan kemampuan dalam berkomunikasi dan luas atau dalamnya pengetahuan seseorang.

Isi dan kemasan sama pentingnya. Isi itu antara lain terdiri dari skill, knowledge, dan attitude. Kemasan itu, ya soal penampilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun