Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ada Rencana ke Jerman? Baca Dulu Insight Germany

9 Agustus 2023   07:10 Diperbarui: 9 Agustus 2023   07:16 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hennie Triana Oberst|dok. Hennie Triana dalam tulisan Yoga Prasetya di Kompasiana

Jerman merupakan salah satu negara yang tergolong sangat maju dalam bidang teknologi dan sekaligus juga masuk 20 negara terkaya di dunia. 

Meskipun negara tersebut "hancur" akibat perang dunia kedua (1939-1945), tapi pulihnya relatif cepat. Memang, pada awalnya Jerman terbagi dua, Jerman Barat dan Jerman Timur.

Namun, sejak 1990, Jerman Timur yang lebih miskin akhirnya runtuh dan Jerman Timur pun bersatu kembali dengan saudara-saudaranya di bagian barat.

Bagi banyak warga Indonesia, berkunjung ke Jerman bukan lagi hal yang asing. Bahkan, banyak lulusan SMA di negara kita yang sengaja memilih kuliah di Jerman.

Dengan biaya kuliah yang gratis di banyak universitas dan kualitas pendidikan yang tinggi, tentu menjadi daya tarik untuk menuntut ilmu di Jerman.

Ingat, Jerman menjadi tempat belajar orang Indonesia sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, yang antara lain telah membuat seorang BJ Habibie menjadi pakar dalam konstruksi pesawat terbang.

Selain untuk belajar, tak sedikit pula warga asal Indonesia yang menetap di negeri Panzer tersebut.

Salah satu di antaranya adalah Hennie Triana Oberst, sebuah nama yang pasti sudah sangat dikenal bagi mereka yang sering membaca Kompasiana. 

Wanita kelahiran Medan ini telah lama berdomisili di Jerman bersama suami dan seorang putrinya. 

Namun, bukan berarti Mbak Hennie (demikian biasanya saya memanggil dalam percakapan melalui kolom komentar di Kompasiana) sudah melupakan tanah air.

Hennie Triana Oberst|dok. Hennie Triana dalam tulisan Yoga Prasetya di Kompasiana
Hennie Triana Oberst|dok. Hennie Triana dalam tulisan Yoga Prasetya di Kompasiana
Saya merasa sangat beruntung, pada Senin (7/8/2023) kemarin, bisa bertemu langsung dengan Mbak Hennie di suatu warung kopi di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Selain saya, juga ikut pada pertemuan santai tapi penuh obrolan bermakna itu 5 kompasianer lain, yakni Mas Tonny, Bu Siska, Mbak Nana, Mbak Melisa, dan Mas Widiyatmoko.

Pengalaman Mbak Hennie yang juga lama tinggal di China, serta pengalaman Mas Tonny memimpin tur wisata ke berbagai penjuru dunia, menjadi topik pembicaraan kami.

Sebuah buku karya Mbak Hennie yang berjudul "Insight Germany, Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman" dihadiahkan kepada masing-masing kami.

Buku tersebut sangat informatif dan penting dibaca untuk menambah pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan di Jerman.

Apalagi bagi yang berencana mau ke Jerman, sebaiknya membaca buku tersebut terlebih dahulu, agar di Jerman bisa cepat menyesuaikan diri.

Perhatian terhadap hal-hal "kecil" yang sering luput dalam liputan media tentang Jerman, di buku ini terungkap dengan rinci. 

Misalnya tentang dibangunnya jembatan penyeberangan yang khusus untuk satwa liar, yang habitatnya terbelah oleh jalan tol.

Memang, kemajuan teknologi tak membuat orang Jerman hanya hidup dengan mesin. Ternyata mereka sangat mencintai hewan dan sangat peduli pada lingkungan.

Jangan heran, kalau masyarakat di sana dengan sukarela memberi makan burung liar pada musim dingin, sehingga populasi burung tetap terjaga.

Jika ada orang yang membunuh lebah dan tawon, hukum di Jerman tidak main-main, orang tersebut akan didenda dengan jumlah yang besar.

Bagaimana orang Jerman mencintai dan melestarikan budayanya, digambarkan Mbak Hennie dalam tulisan tentang pesta panen yang disebut Erntedankfest.

Yang lebih unik, adalagi tradisi Fasching, semacam karnaval untuk mengusir roh musim dingin. Masih banyak tradisi lain yang menarik untuk dibaca.

Saya tidak bermaksud mengelaborasi lebih lanjut apa saja yang ditulis Mbak Hennie. Yang jelas, isinya komplit, tentang keindahan berbagai kota di Jermnan.

Beberapa museum, pasar loak, rumah ibadah, kuliner khas, perbauran arsitektur klasik dan modern, juga menjadi topik bahasan buku ini.

Jadi, bagi yang berencana mau ke Jerman, sekali lagi saya sarankan agar membaca buku ini, agar tidak tergoda membuang sampah sembarangan atau menjadi penumpang gelap di kendaraan umum.

Seperti halnya tulisan-tulisan Mbak Hennie di Kompasiana, buku ini enak dibaca karena bahasanya mengalir dengan lancar dengan gaya populer.

Dikutip dari profil Hennie Triana Oberst di Kompasiana posisi hari ini (9/8/2023), Mbak Hennie telah menulis 672 artikel dan hampir 50 persennya diberi label Artikel Utama.

Jelaslah, prestasi Hennie Triana Oberst di bidang kepenulisan tidak perlu diragukan. Sejak di SMP, tulisannya sudah menghiasi majalah Hai dan di berbagai media lain.

Terima kasih Mbak Hennie, semoga sehat dan sukses selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun