Ketiga, sebagai lanjutan dari kampanye yang menguras dana di atas, wajah para caleg pun bertebaran di mana-mana di banyak titik sebuah kota atau daerah.
Celakanya, pemasangan baliho, spanduk, poster, atau apapun namanya, yang memajang foto caleg, cenderung tidak dapat dikendalikan oleh aparat yang berwenang.
Akibatnya, wajah kota jadi rusak. Jembatan penyeberangan, halte bus, pagar seng proyek yang dalam pengerjaan, habis "dijajah" foto-foto besar itu. Bahkan, pepohonan pun dipaku untuk memajang foto.
Kalau dipikir-pikir, baik atribut kampanye maupun politik uang, telah merusak  lingkungan. Untuk politik uang, tentu bukan merusak pemandangan atau merusak pohon seperti foto-foto caleg.
Lingkungan yang rusak akibat politik uang adalah seperti yang telah disinggung di atas, yakni sifatnya yang seperti kentut.
Lho, kalau banyak orang yang "kentut" bersamaan, bukankah lingkungan masyarakat juga rusak?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI