Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kaesang Ingin Jadi Wali Kota Depok Lewat PSI, PDIP Kecolongan?

13 Juni 2023   06:03 Diperbarui: 13 Juni 2023   06:17 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho Kaesang|dok DPD PSI Kota Depok, dimuat Kompas.com

Wajahnya masih imut-imut, namun gebrakannya sebagai seorang pelaku usaha sejak masih berusia remaja, tak bisa dipandang dengan sebelah mata.

Salah satu bisnisnya yang terbilang sukses memakai brand "Sang Pisang", yang saat ini berkembang menjadi 73 gerai di 25 kota dengan sekitar 1.500 karyawan.

Ia adalah Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo. Sekarang pria berumur 28 tahun itu berstatus sebagai seorang suami, setelah menikah dengan Erina Gudono pada tahun lalu.

Selain itu, Kaesang juga semakin populer setelah menjadi salah seorang pemegang saham klub sepak bola Persis Solo, salah satu klub di Liga 1 Indonesia.

Nah, selama ini belum terlihat tanda-tanda Kaesang tertarik terjun ke dunia politik, sebagaimana yang dilakoni sang ayah, Joko Widodo.

Seperti diketahui, Joko Widodo juga berlatar belakang pelaku usaha di bidang furniture, sebelum hijrah menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI.

Namun, secara perlahan "dinasti politik" Joko Widodo mulai terbangun, dengan suksesnya putra sulung beliau Gibran Rakabuming Raka menduduki kursi Wali Kota Solo.

Hal yang sama juga diraih menantu Joko Widodo, Bobby Nasution, yang menang dalam pemilihan wali kota di Medan.

Mungkin saja karena terpengaruh oleh keberhasilan Gibran dan Bobby, tak aneh bila akhirnya Kaesang pun mencoba peruntungannya di kancah politik tanah air.

Hanya saja, cukup menarik untuk mencermati, kenapa Kaesang menyatakan minatnya menjadi "Depok pertama" (maksudnya menjadi Wali Kota Depok, Jawa Barat).

Sebagai orang Solo, kenapa Kaesang tidak memulai dengan menguasi kota Solo, dengan asumsi Gibran akan mengikuti pemilihan gubernur Jawa Tengah atau DKI Jakarta.

Kalaupun tidak bertarung di Solo, bisa memilih kota atau kabupaten lain di sekitar Solo atau di Sleman, Yogyakarta, yang merupakan kota asal istrinya.

Apa hubungan Depok dengan Kaesang? Sejauh ini belum terungkap di media massa, sehingga diduga kuat ini sebagai kecerdikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cabang Depok saja.

Ya, publik tersentak gara-gara di Depok muncul baliho besar bertuliskan "PSI Menang, Walikota Kaesang".

Kemudian, kalau memang inisiatif berasal dari PSI, kenapa Kaesang menerima lamaran PSI tersebut? Apakah Kaesang berniat menjadi kader PSI?

Apalagi, beredar foto Kaesang tengah mengenakan baju kaus bertuliskan PSI, saat bertemu dengan Ketua Umum PSI, Giring Ganesha.

Bukankah Joko Widodo dan Gibran maju ke dunia politik dengan bendera partai berlambang banteng, PDIP?

Demikian pula kakak ipar Kaesang, Bobby Nasution, juga memilih sebagai kader PDIP. Artinya, semua dalam satu visi perjuangan yang sama.

Melihat aksi Kaesang yang "mbalelo" tersebut, apakah para pengurus PDIP merasa kecolongan? 

Puan Maharani sudah memberikan tanggapannya saat ditanya para jurnalis. Puan menyatakan akan bertemu dan bertanya langsung kepada Kaesang.

Kaesang menyatakan dalam sebuah video yang beredar di media sosial, bahwa niatnya untuk jadi "Depok pertama" sudah dapat restu keluarga. 

Tapi, apakah yang dimaksud keluarga itu istrinya sendiri atau restu dari ayahnya, tidak begitu jelas.

Perlu diketahui, Depok sudah beberapa periode menjadi kota yang dikuasai PKS. Sehingga, untuk meruntuhkan dominasi PKS tentu tidak mudah.

Sebagai kota tempat kampus Universitas Indonesia dan Universitas Gunadarma, Depok dihuni oleh banyak anak muda yang mungkin gampang didekati kader-kader PSI yang juga anak muda.

Tapi, mahasiswa di Depok tersebut belum tentu ber-KTP Depok. Rata-rata mereka anak kos-kosan yang tetap memegang KTP kota kelahirannya.

Jadi, partai lain yang ingin mengambil alih kekuasaan PKS perlu paham sekali demografi Depok. Warga Depok kebanyakan para pekerja yang mencari nafkah di Jakarta.

Masih panjang jalan yang ditempuh Kaesang jika ingin menjadi Wali Kota Depok. Kita tunggu saja, apakah Kaesang akan berhasil mewujudkan niatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun