Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jika Daratan Singapura Menyatu dengan Daratan Batam

10 Juni 2023   05:13 Diperbarui: 10 Juni 2023   06:01 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan sebut lagi Singapura sebagai negara kecil, karena faktanya daratan Singapura selalu bertambah luas dari tahun ke tahun dengan program reklamasi yang sangat agresif.

Lagipula, lihatlah data statistik. Ternyata Singapura tidak masuk daftar 10 negara terkecil di dunia, seperti yang ditulis Kompas.com (28/5/2023).

Adapun 10 negara terkecil adalah Vatican City, Monako, Nauru, Tuvalu, San Marino, Liechtenstein, Pulau Marshall, Saint Kitts & Nevis, Maladewa, dan Malta.

Sangat ironis bila Singapura memperluas daratannya dengan mengimpor pasir dari Indonesia. Bukankah ini akan berpotensi berbalik "mengancam" Indonesia sendiri?

Jadi, bila Indonesia melakukan ekspor pasir ke Singapura, berpotensi menjadi bumerang bagi kita, ibarat senjata makan tuan.

Soalnya, bila Singapura memperluas daratan, itu artinya ke arah selatan, yakni ke arah wilayah Indonesia. 

Mereka tak mungkin mereklamasi ke arah utara yang berbatasan dengan Johor, Malaysia, karena areanya berupa selat kecil yang relatif sempit.

Perlu diketahui, kenapa Singapura sering disebut berjarak "sepelemparan batu" dari Indonesia, karena hanya terpaut sekitar 35 kilometer dari Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Tak heran, jika cuaca cerah, gedung-gedung pencakar langit di Singapura terlihat jelas dari beberapa lokasi di Batam.

Indonesia sendiri berusaha keras "menyulap" Batam agar bisa bersaing dengan Singapura, tapi perbedaan kemajuannya sangat kentara. Singapura masih beberapa kali lipat di atas Batam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun