Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Baliho Kebersamaan Prabowo-Jokowi, PDIP Bilang Apa?

3 Juni 2023   05:12 Diperbarui: 3 Juni 2023   05:17 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho Prabowo dan Presiden Joko Widodo|dok. Haya Syahira/kumparan.com

Masa kampanye belum dimulai, bahkan pendaftaran capres pun juga belum dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jadi, hingga saat ini belum ada yang disebut sebagai capres.

Namun, melihat perkembangan yang ada, sangat kuat dugaan bahwa 3 nama berikut ini akan bertarung di Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Alasannya, ketiganya sudah mengantongi tiket dari partai atau kelompok partai yang mempunyai hak untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

Anies diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berhak mengusung capres tanpa berkoalisi, telah memutuskan Ganjar sebagai sosok jagoannya. 

Ternyata, beberapa partai langsung merapat ke PDIP, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Hanura.

Kabar terbaru, Partai Amanat Nasional (PAN) pun juga merapat, dengan bertemunya dua ketua umum, Zulkifli Hasan dan Megawati, Jumat (2/6/2023).

Prabowo diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Memang, ada pengamat yang mengatakan PKB belum tentu setia pada Prabowo, bila bukan Cak Imin yang jadi cawapres.

Di lain pihak, tanpa ada partai lain yang mendukung, Gerindra tak memenuhi syarat untuk mengusung capresnya sendiri.

Namun, diduga koliasi Gerindra-PKB akan tetap berlanjut, bahkan berpotensi menambah anggota koliasi bila Golkar ikut bergabung.

Golkar sendiri mungkin lagi bingung. Koalisinya bersama PPP dan PAN terancam bubar setelah PPP dan PAN mendukung Ganjar.

Nah, dari 3 bakal capres di atas, yang memasang jargon bertema "perubahan" adalah Anies. Toh, namanya juga Koalisi Perubahan.

Ini ditafsirkan bila Anies menang di Pilpres 2024, akan ada sejumlah koreksi atas kebijakan pemerintahan Jokowi selama ini.

Adapun Prabowo dan Ganjar diyakini akan melanjutkan semua program yang telah dirintis oleh Jokowi.

Program paling strategis adalah pemindahan ibu kota negara (IKN) ke kota baru yang lagi dibangun di Kaltim, yang dinamakan Nusantara.

Sepertinya, bagi Jokowi, siapapun yang menang di antara Prabowo dan Ganjar tidak terlalu masalah.

Tapi, tidak demikian cara masyarakat di tingkat akar rumput melihatnya, apalagi bagi kelompok pendukung Ganjar dan pendukung Prabowo.

Maksudnya, Prabowo dan Ganjar mau tak mau akan bersaing ketat, khususnya memperebutkan suara eks pendukung Jokowi.

Maka, di berbagai kesempatan, kedua bakal capres itu terlihat menonjolkan faktor kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut wajar-wajar saja. Apalagi, baik Prabowo maupun Ganjar, sama-sama mendapat perhatian khusus dari Jokowi. 

Sehingga, pihak media menyebut juga bahwa Jokowi meng-endorse Prabowo, dan pada kesempatan lain pernah pula ditafsirkan meng-endorse Ganjar.

Akibatnya, relawan Jokowi jadi terbelah, sebagian masuk barisan pendukung Ganjar, sebagian lagi pendukung Prabowo.

Sebagai presiden, Jokowi tentu berupaya bersikap netral. Namun, jika Jokowi lebih mendukung Ganjar ketimbang Prabowo, memang sudah selayaknya seperti itu sebagai kader PDIP.

Artinya, yang paling berhak mengklaim sangat dekat dengan Jokowi, ya kader PDIP sendiri, yang dalam hal ini Ganjar Pranowo.

Hanya saja, tim yang menangani kampanye Prabowo tak kehilangan akal. Lihatlah baliho bergambar Prabowo dan Jokowi yang terpasang di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Tulisan di baliho cukup mencuri perhatian, yakni "Menang Bersama untuk Indonesia Raya". Uniknya, Waketum Gerindra mengaku baliho tersebut bukan dari Gerindra (Kompas.com, 2/6/2023).

Apakah ada relawan pendukung Jokowi (yang sekarang mendukung Prabowo) yang memasang baliho itu? Belum didapat informasi yang jelas.

Menurut Bambang Wuryanto, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, jika ada yang berasumsi bahwa baliho itu menandakan dukungan Jokowi untuk Prabowo, hanyalah asumsi.

Tersirat dari pernyataan Bambang bahwa dukungan Jokowi tak terbagi, hanya bagi seorang Ganjar Pranowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun