Semakin banyak saja terjadi kasus tindak kekerasan yang dilakukan laki-laki terhadap wanita yang menolak cintanya. Berita terkait hal ini gampang dilacak di media massa.
Kalau dulu ada istilah "cinta ditolak, dukun bertindak", sekarang diganti dengan "cinta ditolak, pisau bertindak".
Jika dukun bertindak, mungkin sulit dibuktikan secara hukum. Tapi kalau pisau bertindak, artinya terjadi tindakan krimininal.
Pelaku kriminal sangat mungkin akhirnya akan tertangkap dan dihukum. Namun, tetap saja pihak korban lebih menderita karena bisa cacat atau bahkan meninggal dunia.
Sebagai contoh, kasus yang terjadi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada tahun lalu, seperti yang diberitakan suara.com (5/3/2022).
Ketika itu, seorang perempuan berinisal AW (20 tahun) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan tidak berbusana di kamar kosnya.
Tersangka pelaku, AW (22 tahun) kesal karena niatnya untuk menjalin hubungan serius dengan korban, ternyata tidak mendapat respon.
AW kalap dengan mencekik leher korban dan kemudian memperkosanya, hanya karena sakit hati gara-gara cintanya ditolak.
Kasus sejenis itu ada banyak sekali diberitakan media massa, yang kalau dituliskan kembali di sini, bisa menghabiskan puluhan halaman.
Intinya, pesan yang ingin disampaikan tulisan ini, kepada kaum wanita diharapkan agar sangat berhati-hati, ketika seorang lelaki menyatakan cintanya.
Kenapa wanita? Karena lazimnya memang laki-laki yang "nembak" duluan, sang wanita tinggal bilang menerima atau menolak saja.
Jika si wanita juga menaruh hati, tentu tak ada masalah. Ibarat kata pepatah, itu namanya "pucuk dicinta, ulam tiba". Nah, potensi ancaman bisa mengintai, jika si wanita menolak cinta si pria.
Si pria yang menyatakan cinta, seharusnya sudah tahu apa konsekuensi dari pernyataan cintanya. Maksudnya, si pria harus kuat mental jika mendapat penolakan.
Si wanita pun sah-sah saja, dan memang sudah jadi haknya, untuk menolak, sekiranya ia tak tertarik jadi teman spesial si pria.
Hanya saja, bagaimana cara menolak yang baik, yang tidak menimbulkan rasa sakit hati yang mendalam, itu yang perlu dilakukan si wanita.
Ingat, semua orang punya harga diri. Jika ia merasa terhina, emosinya bisa meluap tak terkendali.
Ucapan seperti: "ngaca dulu dong, kamu itu siapa, kok berani-beraninya bilang cinta padaku", jelas terkesan melecehkan dan menghina.
Kepada kaum pria pun, sebaiknya tidak nekat menyatakan cinta, jika dari gerak tubuh wanita yang ditaksirnya, sudah terlihat si wanita tidak tertarik.
Nah, kalau Anda dalam posisi menolak cinta seseorang, bagaimana caranya agar tidak menimbulkan rasa sakit hati yang terlalu mendalam bagi orang yang bertepuk sebelah tangan itu?
Pertama, Anda sebaiknya memulai dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan merasa tersanjung.
Kedua, dengan sopan memohon maaf bahwa Anda selama ini menganggapnya cocok sebagai sahabat dan tidak punya perasaan lain.
Jika sebetulnya Anda tidak cocok dengan kekurangan dari segi fisiknya, tak perlu diungkap alasan itu.
Ketiga, sebutkan bahwa Anda tetap berharap bisa berhubungan dengannya sebagai sahabat baik, seperti yang telah berjalan.
Keempat, doakan agar orang yang "nembak" Anda akan bertemu jodoh yang baik dan berlanjut ke jenjang rumah tangga.
Itulah bebarapa tips yang mudah-mudahan membantu dalam menolak cinta seseorang secara baik-baik.
Sekiranya lawan bicara Anda terlihat emosi, Anda sebaiknya tetap merespon dengan sopan dan tenang.Â
Tapi, Anda perlu bersiap-siap jika terlihat gelagat si pria mau melakukan kekerasan. Anda bisa berteriak atau berlari ke luar ruangan.
Bagaimanapun, keselamatan Anda secara fisik dan mental harus dinomorsatukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H